Usai Kebakaran Terra Drone, Pemprov DKI Bakal Periksa Kelaikan Seluruh Gedung di Jakarta

By Shandi March
10 Dec 2025
Pasca tragedi kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru yang menewaskan 22 pekerja, Gubernur Pramono Anung menegaskan akan memeriksa ulang seluruh perizinan serta kelaikan bangunan di Jakarta. (IG@arianto1404)
LBJ — Pasca tragedi kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru yang menewaskan 22 pekerja, Gubernur Pramono Anung menegaskan akan memeriksa ulang seluruh perizinan serta kelaikan bangunan di Jakarta, terutama gedung-gedung tumbuh yang kerap menjadi sorotan karena minim standar keselamatan.
Insiden yang terjadi pada Selasa (9/12) siang itu masih dalam penyelidikan kepolisian. Kebakaran diduga berasal dari penyimpanan baterai lithium di lantai satu. Api menjalar cepat ke lantai dua hingga lantai enam, sementara asap pekat memenuhi ruangan dan memerangkap puluhan pekerja.
Pramono menilai tragedi ini menjadi sinyal keras bahwa banyak bangunan di Jakarta dibangun tanpa mengutamakan keselamatan.
Baca juga : Delapan Saksi Diinterogasi Polisi dalam Kasus Kebakaran Terra Drone Jakarta
“Memang problem utamanya adalah gedung tersebut tidak dipersiapkan dengan rescue kalau terjadi kebakaran,” ujar Pramono di kawasan Gelora, Jakarta Pusat, Rabu (10/12).
Sebagai langkah konkret, Pramono langsung memerintahkan jajaran terkait untuk memulai pengecekan ulang seluruh bangunan dalam waktu dekat.
Ia menyebut pemeriksaan tidak hanya menyasar gedung besar dan modern, tetapi juga gedung tumbuh—kategori bangunan yang dinilai paling rawan karena kerap dibangun tidak mengikuti ketentuan struktur.
“Jadi saya sudah meminta dan dalam minggu-minggu ini kita akan segera mengecek kembali semua gedung yang ada,” tegasnya.
Pramono juga mengungkap faktor-faktor fisik yang memperparah jumlah korban. Salah satunya adalah struktur bangunan yang tidak memadai.
Baca juga : Polisi Ajak Korban WO Ayu Puspita Segera Melapor ke Pusat Layanan Pengaduan
“Inikan pasti dibangun tanpa aturan yang kalau saya lihat struktur dan sebagainya pasti mereka melanggar aturan. Karena apa, tangganya kecil banget dan itulah menyebabkan beberapa orang yang enggak bisa turun ke bawah,” katanya.
Selain faktor fisik bangunan, temuan lain menunjukkan aktivitas penyimpanan baterai lithium berkontribusi besar terhadap cepatnya api membesar dan asap beracun memenuhi lantai gedung.
“Yang tidak ada adalah bagaimana kemudian mereka menjual ataupun menyiapkan Baterai Lithium, yang jadi problem kemarin kan itu. Ketika kebakar, akhirnya orang karyawannya naik ke atas semua, kemudian asep dari bawah itulah yang menyebabkan yang meninggal cukup banyak,” kata Pramono.
Walau hydrant tersedia, sistem keselamatan dinilai tidak siap mendukung evakuasi skala besar.
Baca juga : Terra Drone Kemayoran Terbakar, Polisi: Gedung Dipakai untuk Kantor dan Servis
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Kebutuhan Korban
Dalam kesempatan yang sama, Pramono menegaskan komitmen Pemprov DKI untuk menanggung seluruh kebutuhan korban, baik yang meninggal maupun yang terluka.
“Jakarta yang saya pimpin adalah bagaimana memberikan kemudahan bagi siapapun yang meninggal untuk bisa dibantu dimakamkan di Jakarta, atas tanggung jawab pemerintah Jakarta termasuk yang luka, sakit dan sebagainya, kami tanggung,” ujarnya.
Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk kepemimpinan yang ingin ia hadirkan di Ibukota.
“Dengan demikian ya apapun, ini merupakan karakter kepemimpinan yang saya pimpin di Jakarta,” tegasnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
