Bencana Sumut: 45 Ribu Lebih Warga Masih Mengungsi, Pemerintah Percepat Pemulihan

By Shandi March
08 Dec 2025
Sejumlah jalan sempat terputus akibat longsor di Sumatera Utara. (X@kemenPU)
LBJ — Laporan resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatra Utara pada Minggu (7/12) menyebut sebanyak 45.032 warga masih bertahan di lokasi pengungsian, tersebar di sembilan kabupaten/kota. Angka ini memperlihatkan betapa luasnya wilayah terdampak di provinsi tersebut.
Tapanuli Tengah mencatat jumlah pengungsi tertinggi dengan 18.331 jiwa, disusul Langkat sebanyak 11.054 orang. Sementara Kota Sibolga menampung 4.350 warga, dan Tapanuli Selatan 7.248 orang.
Beberapa wilayah lain seperti Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Deliserdang, Serdang Bedagai, dan Kota Medan melaporkan jumlah pengungsi yang lebih kecil, namun tetap membutuhkan perhatian darurat.
Baca juga : BNPB Sebut Tak Mencekam, Video Ferry Irwandi Tunjukkan Warga Aceh Tamiang Minum Air Banjir
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menegaskan bahwa seluruh pemangku kebijakan di daerah bergerak menanggapi situasi tersebut. Ia menekankan pentingnya pembaruan informasi agar penanganan tetap terkoordinasi.
"Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan termasuk data-datanya," ujar Sri.
Catatan pemerintah menunjukkan 18 kabupaten/kota mengalami dampak langsung. Mulai dari Kota Medan, Binjai, Sibolga, Tebingtinggi, hingga Tapanuli Utara, Asahan, Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Nias, serta beberapa wilayah lain. Sebagian besar mengalami banjir, longsor, hingga kerusakan fasilitas pendukung ekonomi masyarakat.
Baca juga : Gelombang Banjir di Pulau Jawa: Subang, Bandung, Jakarta hingga Malang Kewalahan Hadapi Curah Hujan Tinggi
Presiden Prabowo Sebut Kondisi Memprihatinkan
Di Aceh, Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan kepala daerah untuk membahas kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian.
Dalam pernyataannya, ia menyoroti situasi pertanian yang terdampak parah.
"Saya dapat laporan kondisi memang cukup memprihatinkan ya, sawah juga banyak yang rusak. Menteri Pertanian ada di sini? Tidak ada ya? Itu dicatat aja," kata Prabowo saat membuka rapat terbatas, Minggu (7/12) malam.
Selain pertanian, Prabowo menekankan perlunya perbaikan bendungan serta rumah-rumah warga. Infrastruktur irigasi, menurutnya, menjadi prioritas demi mencegah bencana susulan.
Baca juga :Dikritik Yapping, Ferry Irwandi Balas dengan Aksi Donasi Bencana Rp10 Miliar
"Bendungan-bendungan cukup banyak yang jebol, yang besar-besar maupun yang kecil-kecil, irigasi sangat penting. Kemudian gubernur dan para bupati melaporkan cukup banyak perumahan yang harus kita bantu untuk dibangun kembali," ungkap Prabowo.
Salah satu titik kritis yang menjadi perhatian pemerintah adalah Jembatan Bailey Teupin Mane di Bireuen, Aceh. Jembatan tersebut tengah dibangun kembali setelah rusak diterjang banjir.
"Diharapkan dalam 1 minggu ini sudah bisa beroperasi sehingga jembatan-jembatan selanjutnya bisa sudah mulai dibuka," ungkapnya.
Pemulihan akses ini diharapkan memutus isolasi sejumlah daerah dan mempercepat distribusi bantuan logistik bagi ribuan pengungsi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
