Gelombang Banjir di Pulau Jawa: Subang, Bandung, Jakarta hingga Malang Kewalahan Hadapi Curah Hujan Tinggi

By Shandi March
05 Dec 2025
Hujan lebat yang berlangsung sejak Kamis (4/12) siang hari menyebabkan 39 titik banjir di tiga kecamatan, di Kota Malang, Jawa Timur. (X@GiovanoRoyce)
LBJ - Bencana banjir kembali menyapu sejumlah wilayah di Pulau Jawa, memaksa ratusan warga mengevakuasi barang berharga dan membuat aktivitas masyarakat terhenti. Curah hujan ekstrem sejak Kamis (4/12) memacu luapan air di Subang, Bandung, Jakarta, hingga Malang. Pemerintah daerah bergerak cepat menanggapi situasi yang terus berkembang.
Fenomena yang paling mencolok muncul dari wilayah pesisir Subang, Jawa Barat. Air setinggi 20 hingga 60 sentimeter menutup pemukiman di Desa Mayangan dan Desa Legonwetan, memutuskan akses warga terhadap fasilitas umum.
Sejumlah rumah terendam, sekolah mengizinkan murid pulang lebih cepat, sementara masyarakat fokus menyelamatkan harta penting.
"Pada hari ini di Desa Mayangan dan Desa Legonwetan, air sudah masuk ke pemukiman dari ketinggian dari 20 senti sampai 60 senti di pemukiman warga masyarakat," ujar Anggota BPBD Subang Didin Tajudin, Kamis (4/12).
Baca juga : Formula Baru UMP 2026 Resmi Disepakati, Begini Simulasi Kenaikannya
Situasi ini membuat beberapa warga mulai mempertimbangkan relokasi sementara untuk menghindari risiko banjir susulan.
Di Bandung, gelombang banjir juga muncul setelah hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Bandung pada Kamis (4/12) malam.
Bojongsoang menjadi titik terparah, dengan lebih dari 600 rumah terendam. Petugas BPBD Jawa Barat mencatat lima kelurahan terdampak akibat derasnya luapan air di kawasan dataran rendah.
Pranata Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, menegaskan bahwa hujan deras menjadi pemicu utama.
"Saat ini masih dalam tahap asesmen dan pendataan di lokasi terdampak. Tinggi muka air berkisar antara 0-70cm, namun petugas dan aparat setempat masih bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan banjir," kata Hadi saat dihubungi, Jumat (5/12).
Baca juga : Dikritik Yapping, Ferry Irwandi Balas dengan Aksi Donasi Bencana Rp10 Miliar
Pemerintah daerah memastikan koordinasi lintas instansi berjalan untuk mempercepat penyelamatan warga dan pemetaan kebutuhan bantuan.
Tim darurat disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan penambahan debit air pada malam hari.
Jakarta juga tidak luput dari ancaman banjir rob. BPBD DKI Jakarta memperingatkan bahwa puncak pasang maksimum air laut diperkirakan terjadi pada Jumat (5/12).
Kombinasi fenomena Supermoon dan pasang tinggi menyebabkan genangan di wilayah pesisir dan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan ke level bahaya.
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, menjelaskan penyebab utama fenomena tersebut.
"Yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta. Hal tersebut menyebabkan kenaikan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Hari Kamis pukul 07.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta," ujarnya.
Pemerintah Provinsi DKI menyiagakan pompa-pompa utama, termasuk di Marina, Ancol, Muara Angke, hingga Waduk Pluit untuk meredam lonjakan air.
Sementara itu, Kota Malang juga mengalami kejadian serupa. Hujan lebat yang berlangsung sejak siang hari menyebabkan 39 titik banjir di tiga kecamatan.
Warga banyak yang terjebak di rumah akibat luapan drainase dan sungai yang tidak mampu menampung debit air yang besar.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, menyampaikan bahwa timnya mengutamakan keselamatan warga di tengah kondisi cuaca yang belum stabil.
“Kami di proses tanggap bencana, keluarga kami selamatkan. Listrik dimatikan, karena mohon maaf terancam korsleting,” tuturnya.
Pemerintah kota dan relawan terus melakukan evakuasi dan pemasangan peringatan dini di titik rawan. Beberapa fasilitas umum seperti jalan utama dan area komersial juga terendam, termasuk kawasan sekitar RS Universitas Brawijaya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
