×
image

Karyawati SPPG Bekasi Ungkap Atasan Lakukan Pelecehan, Minta Korban Lepas Kerudung

  • image
  • By Shandi March

  • 24 Oct 2025

Salah satu tangkapan CCTV saat pelaku memojokkan korban. (Instagram @bandung.banget)

Salah satu tangkapan CCTV saat pelaku memojokkan korban. (Instagram @bandung.banget)


LBJ – Lingkungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kantor Jatiasih, Bekasi Selatan, Jawa Barat, menjadi sorotan publik menyusul dugaan kasus pelecehan seksual dan kekerasan yang menimpa salah seorang karyawati berinisial RD. RD melaporkan atasannya, Kepala SPPG berinisial K, yang diduga kerap bertindak arogan dan melakukan tindakan tidak senonoh.

Kasus ini mencuat setelah rekaman CCTV dan kesaksian korban beredar luas di media sosial, termasuk yang dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, memastikan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari korban.

Baca juga : Modus Check In di Hotel, Pemuda di Cilandak Nekat Curi Motor Pacar Saat Korban Tidur

"Laporan sudah kita terima," ujar Braiel kepada awak media di Bekasi, Kamis, (23/10).

Laporan korban terdaftar dengan nomor LP/B/2652/X/2025/SPKT.Sat Reskrim/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya. Pihak kepolisian segera memanggil para pihak yang terlibat untuk dimintai keterangan dalam rangka pendalaman kasus.

"Korban mengaku dianiaya. Pelapor belum datang untuk kita minta keterangan. Segera kita jadwalkan untuk minta keterangan para pihak," jelas AKBP Braiel.

Sebagai staf akuntansi, korban, RD, menceritakan pengalaman pahitnya yang terjadi di kantor tersebut. RD menggambarkan atasan yang temperamental, yang kerap melampiaskan amarah tanpa alasan jelas.

Aksi dugaan pelecehan dimulai dari hal sepele, seperti saat RD hanya meminta dokumen kerja, yang justru dibalas dengan makian.

"Saya dimarahin dia itu hari Senin itu. Saya tanya dokumen itu dimaki-maki sama dia. Padahal saya tidak salah," tutur korban kepada awak media di Bekasi pada Kamis, (23/10).

Baca juga : Korban Online Scam Kamboja Tolak Dipulangkan, Menlu Sugiono Ungkap Alasan Mau Cari Kerja

Perilaku atasan itu meningkat menjadi kekerasan fisik. Korban mengaku sempat menerima tindakan kasar yang membuatnya terluka, termasuk saat pelaku berpura-pura meminta maaf.

"Awalnya cekcok, lalu dia coba minta maaf dengan cara menggenggam keras pergelangan tangan saya. Terus dia juga pernah menghalangi jalan saya menggunakan tangannya, tangannya mengenai bibir saya sampai terasa sakit," papar RD.

Lebih lanjut, RD mengungkap bahwa pelaku sering menggunakan momen permintaan maaf sebagai dalih untuk melakukan pelecehan.

"Habis marah-marah, dia minta maaf sama saya dengan cara dia kayak anak kecil. Dipegang-pegang saya, dia pojokin saya dan saya cuma bisa melindungi badan saya," ujarnya.

Puncak dari pelecehan non-fisik terungkap saat pelaku menelpon RD dan menyampaikan permintaan tak senonoh terkait pakaian.

Baca juga : Penyidik Bongkar Kejanggalan di Balik Klaim 88 Tas Mewah Sandra Dewi Hasil Endorse

Korban mengutip pernyataan pelaku yang menyuruhnya untuk tidak mengenakan penutup kepala.

"Pelaku telepon saya hari Minggu atau Sabtu, lupa. Tapi dia bilang ‘Senin gak usah pake kerudung dong’. Saya matiin langsung teleponnya," ujar RD memaparkan.

Korban berharap aparat penegak hukum segera memproses tuntas kasus yang ia laporkan pada 20 Oktober 2025 ini.

Ia dan keluarganya tidak menerima perlakuan pelaku dan menuntut keadilan demi memastikan tidak ada lagi korban pelecehan di lingkungan kerja pelayanan publik.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post