LBJ – Mulyono, teman seangkatan Presiden Joko Widodo di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), akhirnya angkat suara menanggapi tudingan bahwa dirinya bernama asli Wakidi dan pernah bekerja sebagai calo tiket bus di Terminal Tirtonadi, Solo. Isu ini mencuat usai kemunculan Mulyono dalam acara reuni akbar UGM yang menampilkan momen hangat pertemuannya dengan Jokowi.

Mulyono menegaskan bahwa ia adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.

“Saya masuk Fakultas Kehutanan tahun 1980, nomor induk mahasiswa 1684. Pak Jokowi saya kenal, kuliah bareng, ngobrol bareng,” jelas Mulyono, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (26/7).

Isu tentang identitas asli Mulyono muncul setelah pengacara senior asal Solo, Muhammad Taufiq, menyatakan bahwa Mulyono adalah Wakidi, seorang calo yang sering berteriak di terminal.

Baca juga : Jokowi Hadiri Reuni UGM dengan Kelakar Soal Ijazah Palsu

“Dia itu yang teriak-teriak Madiun-Madiun, Surabaya-Surabaya. Wakidi itu lima tahun lalu masih calo tiket,” kata Taufiq dalam kanal YouTube Hersubeno Point.

Namun, saat diminta konfirmasi apakah pernah menjadi calo tiket, Mulyono menjawab sambil tertawa,

“Kalau beli tiket pernah, Pak,” ujar Mulyono.

Penelusuran Tak Temukan Wakidi

Tim redaksi melakukan investigasi langsung ke Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, untuk mencari kebenaran soal sosok Wakidi. Hasilnya, tidak ada satu pun agen bus, porter, tukang ojek, atau pedagang yang mengenal pria dalam foto yang disebut-sebut sebagai Wakidi alias Mulyono.

Baca juga : Kuasa Hukum Roy Suryo Khawatir Polda Metro Kebakaran Usai Sita Ijazah Jokowi

“Dereng nate (belum pernah lihat), nggak kenal,” ucap Umar Sahid (70), agen PO Bus Gunung Mulia.

Hal serupa disampaikan Sambungan Tampubolon (65), agen lama di terminal.

“Tidak pernah itu. Cuma ngakunya dia kerja di terminal,” ujar Sambungan.

Kesaksian Teman Kuliah

Mulyono mengaku setelah lulus kuliah, dirinya bekerja di berbagai daerah seperti Mentawai, Maluku, Sulawesi, Papua, dan terakhir di Jambi.

“Saya kerja di bidang kehutanan, saya di lapangan seperti survei, inventarisasi area-area,” ujar Mulyono.

Baca juga :Diperiksa Polisi di Solo, Jokowi Bawa Ijazah Asli Terkait Laporan Fitnah

Mustoha Iskandar, sahabat kuliah Jokowi lainnya, turut membela Mulyono dan menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar.

“Asli pasti. Kita satu kelas semua. Kita masih hidup semua, kok dibilang setingan,” tegas Mustoha.

Ia juga mengingatkan bahwa saat itu belum ada pemilahan jurusan di Fakultas Kehutanan, dan baru memilih fokus saat skripsi. Jokowi mengambil teknologi hasil hutan, sementara Mulyono memilih ekonomi kehutanan.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini