160 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Mensos Gus Ipul Siapkan Pengganti
By Shandi March
28 Jul 2025
.png)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, mengungkapkan bahwa 160 guru Sekolah Rakyat mengundurkan diri karena penempatan yang jauh dari domisili mereka. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)
LBJ– Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, mengungkapkan bahwa 160 guru Sekolah Rakyat mengundurkan diri karena penempatan yang jauh dari domisili mereka.
Pernyataan ini disampaikan menyusul peluncuran program Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025, sebuah inisiatif berasrama untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Gus Ipul menegaskan bahwa pengganti para guru tersebut sudah disiapkan untuk memastikan kelancaran program pendidikan ini.
“Kira-kira 160-an. Sebabnya apa? Karena mereka merasa penempatannya (Sekolah Rakyat) itu jauh dari domisilinya, jauh dari tempat tinggalnya,” ujar Gus Ipul, Minggu (27/7). Ia menambahkan, “Insya Allah sudah disiapkan penggantinya.”
Baca juga : Kemensos Sebut 63 Titik Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli 2025
Sekolah Rakyat, yang tersebar di 100 lokasi di Indonesia dengan lebih dari 9.700 siswa, menggunakan kurikulum tailor-made yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kondisi sosial setempat.
Namun, tantangan muncul ketika sejumlah guru merasa kesulitan dengan penempatan yang jauh dari tempat tinggal mereka. Menurut Gus Ipul, hal ini menjadi alasan utama pengunduran diri 160 guru tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) untuk merekrut pengganti.
Para calon pengganti telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan akan melalui proses seleksi tambahan.
"Mereka bersedia mengikuti pembelajaran di sini dan antusias, itu yang kita catat ya dan hampir di semua tempat seperti itu. Laporan rata-rata apakah ada masalah, ya kadang-kadang masih ada masalah tapi secara umum udah cukup bagus," kata Gus Ipul saat meninjau Sekolah Rakyat di Yogyakarta pada (16/7).
Baca juga :Mensos dan Mendikdasmen Bahas Kurikulum Unik Sekolah Rakyat
Tantangan Lain di Sekolah Rakyat
Selain kendala guru, Gus Ipul mencatat sejumlah masalah infrastruktur, seperti gangguan listrik dan kekurangan air di beberapa lokasi.
“Ada juga masalah kurang air, kadang listriknya putus, ini bisa kita atasi semua. Secara umum alhamdulillah semua bisa berjalan,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa satu hingga dua siswa mengalami kesulitan adaptasi, seperti rindu rumah, meskipun mayoritas siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pembelajaran.
"Ya secara umum ada juga ini yang sakit, ini 1-2. Ada yang mungkin rindu rumah. Adalah yang seperti itu," kata Gus Ipul
Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari visi pemerintah untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Baca juga :Marsinah Diusulkan Bergelar Pahlawan Nasional, Kemensos Siap Fasilitasi
Dengan kurikulum yang kontekstual, program ini dirancang untuk memberdayakan siswa sesuai kebutuhan lokal. Namun, pengunduran diri guru menunjukkan tantangan logistik dalam implementasi program berskala nasional.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini