LBJ - Kementerian Sosial (Kemensos) mengumumkan bahwa sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada Juli 2025. Sekolah-sekolah ini diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Target Kemensos adalah mendirikan Sekolah Rakyat di 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Agus Zainal Arifin. Ia menyampaikan keterangan ini dalam rapat Panja Pendidikan di Daerah 3T dan Daerah Marginal bersama Komisi X DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025).

Agus menjelaskan bahwa pengoperasian Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap.

"Nah, di mana dibangun sekolah rakyat ini? ini diharapkan di setiap kabupaten kota sehingga 514 kabupaten kota hendaknya memiliki sekolah rakyat. Nah saat ini sampai dengan 12 Mei kemarin kami catat ada 63 titik yang dapat mulai beroperasi pada bulan Juli ini, insyallah pertengahan Juli ataupun 3 Juli sudah dimulai," ujar Agus dalam rapat.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tantang KPAI Terkait Program Pendidikan Militer Siswa Nakal

Agus Zainal Arifin menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, rencananya akan dibangun 200 Sekolah Rakyat. Dari jumlah tersebut, 100 sekolah akan melibatkan partisipasi swasta dengan dukungan dana dari Kemensetneg dan KemenBUMN.

"Sisanya akan bertahap pada tahun berikutnya. Sesungguhnya arahan Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ada 200 sekolah rakyat yang direncakan," kata Agus.

"Minimal 100 sekolah rakyat dibangun setiap tahun," tambahnya.

Adapun rincian 63 titik Sekolah Rakyat yang siap beroperasi meliputi 13 sekolah di Sumatera, 34 di Pulau Jawa, dan 2 di Kalimantan. Bali dan Nusa Tenggara Timur masing-masing memiliki 3 Sekolah Rakyat, Sulawesi 8 titik, Maluku 2 titik, dan Papua 1 titik.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini