×
image

Direktur RS Gaza Kondisinya Kritis, Akibat Disiksa dan Kelaparan di Penjara Israel

  • image
  • By Shandi March

  • 16 Jul 2025

Dr. Hossam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza, kondisi kesehatannya terus memburuk akibat penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi di penjara Ofer, Israel. (X@SoftWarNews)

Dr. Hossam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza, kondisi kesehatannya terus memburuk akibat penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi di penjara Ofer, Israel. (X@SoftWarNews)


LBJ - Nasib tragis menimpa Dr Hossam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza. Sejak ditangkap militer Israel pada Desember 2024, kondisi kesehatannya terus memburuk akibat penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi di penjara Ofer, Israel.

Pengacara Ramy Abdu membagikan kabar terbaru mengenai kliennya melalui media sosial X, Senin (14/7), menyebut Abu Safiya dalam kondisi kritis setelah berbulan-bulan mengalami kekerasan fisik, kelaparan, dan isolasi.

“Berat badannya turun lebih dari 40 kilogram, lebih dari sepertiga berat badannya. Pada saat itu (saat penculikannya), berat badannya 100 kilogram, sekarang, berat badannya tidak lebih dari 60 kilogram,” ungkap Ramy Abdu usai menjenguknya pada 9 Juli 2025.

Baca juga : Gempuran Udara Israel Belum Reda, 72 Warga Gaza Tewas Termasuk Anak-Anak

Menurut Abdu, puncak penyiksaan terjadi pada 24 Juni lalu. Pasukan Israel menyerbu kamar tahanan Abu Safiya secara khusus dan menghajarnya selama 30 menit tanpa belas kasihan.

"Pada 24 Juni 2025, dia dipukuli dengan keji. Kamarnya (Kamar 1, Seksi 24, Penjara Ofer) digerebek secara khusus. Dia diserang secara brutal di area dada dan mengalami memar parah di bagian wajah, kepala, punggung, dan leher. Pemukulan tersebut berlangsung sekitar 30 menit," ujar Abdu.

Mirisnya, setelah pemukulan keji itu, Abu Safiya meminta penanganan medis, pemeriksaan jantung, dan tes lanjutan. Namun, permintaan itu ditolak oleh otoritas penjara.

Kondisi makin memprihatinkan saat Abdu mengungkap bahwa kliennya kini hidup dalam kelaparan ekstrem, masih memakai pakaian musim dingin, dikurung tanpa sinar matahari, dan terisolasi total di ruang bawah tanah.

Baca juga :Serangan F-16 Israel Tewaskan Direktur RS Indonesia di Gaza, Rudal Hantam Langsung Kamarnya

“Dr Abu Safiya, seperti semua tahanan Palestina, tidak baik-baik saja,” tulis Abdu.

Latar Belakang Penangkapan

Militer Israel menangkap Abu Safiya pada 27 Desember 2024 saat melakukan penggerebekan ke RS Kamal Adwan di Beit Lahiya, Gaza Utara. Penangkapan ini juga melibatkan sejumlah staf medis dan pasien. Setelah peristiwa itu, rumah sakit lumpuh total—menyisakan kekosongan layanan kesehatan di wilayah konflik.

Sebelum ditangkap, Dr Abu Safiya dikenal sebagai salah satu suara paling vokal yang menyerukan kemanusiaan di Gaza. Ia terus merawat anak-anak korban serangan, bahkan setelah putranya sendiri gugur dibunuh militer Israel pada Oktober 2024.

Berbagai organisasi hak asasi manusia telah menyerukan pembebasan segera terhadap Abu Safiya. Namun, hingga kini Israel belum menunjukkan niat untuk membebaskannya.

Baca juga :Tembakan di Tengah Kelaparan: Tentara Israel Akui Serang Warga Gaza di Pusat Bantuan

Sementara itu, dunia internasional masih menunggu tindakan nyata atas berbagai pelanggaran kemanusiaan yang terus terjadi di balik tembok penjara dan reruntuhan Gaza.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post