Momen Langka di Harlah Pancasila, Ketika Prabowo, Gibran, dan Megawati Duduk Berdampingan
By Shandi March
02 Jun 2025
.png)
Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI terpilih Gibran Rakabuming Raka, bersama dengan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. (Foto Biro Pers & Sekretariat Presiden)
LBJ - Sebuah pemandangan langka terhampar di Gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta Pusat, pada Senin pagi, (2/6). Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI terpilih Gibran Rakabuming Raka, bersama dengan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. Kehadiran ketiga tokoh sentral politik Indonesia ini menarik perhatian publik luas.
Prabowo tiba di kompleks Kementerian Luar Negeri RI, lokasi upacara, sekitar pukul 09.20 WIB. Ia disambut hangat oleh Gibran dan Megawati. Prabowo dan Gibran tampil serasi mengenakan jas lengkap dengan peci, sementara Megawati, selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), terlihat anggun mengenakan pakaian khas BPIP.
Setelah bersalaman, Prabowo, Megawati, dan Gibran bersama-sama memasuki area upacara. Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, kemudian melangkah ke mimbar, sementara Megawati dan Gibran menempati kursi kehormatan yang telah disediakan.
Baca juga : KemenPPPA dan KPAI Kawal Kasus Perundungan di SD Inhu yang Berujung Kematian Tragis
Terlihat pula Kepala BPIP Yudian Wahyudi duduk di sebelah Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP, Try Sutrisno. Menariknya, Megawati juga duduk di sebelah Try Sutrisno, dan Prabowo disediakan tempat duduk di samping Megawati, diikuti Gibran di sebelah kursi Prabowo. Susunan tempat duduk ini mencerminkan penghormatan dan kebersamaan di hari penting ini.
Dalam amanatnya, Prabowo mengajak seluruh pihak yang telah diberikan amanah dan kepercayaan oleh rakyat untuk kembali menghayati serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ia kemudian menyampaikan peringatan keras bagi siapa pun yang berani menyelewengkan kepercayaan dan tidak setia pada negara.
"Yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana yang tidak setia kepada negara yang melanggar UU yang melanggar UUD akan kita tindak," tegas Prabowo, menunjukkan komitmennya terhadap penegakan hukum dan integritas.
Baca juga : Gaji Ke-13 Mulai Cair Hari Ini, Pensiunan Jadi yang Pertama Nikmati Dana Bantuan Sekolah
"Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti, semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan," lanjut Prabowo. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat tentang arah pemerintahan mendatang yang akan berfokus pada efisiensi dan antikorupsi.
Usai menyampaikan amanat, Prabowo, Megawati, dan para pejabat lainnya memasuki Gedung Pancasila. Prabowo tampak berjalan berdampingan dengan Megawati sambil berbincang-bincang santai, menunjukkan suasana yang cair dan harmonis di antara kedua tokoh.
Sejarah Megah Gedung Pancasila
Gedung Pancasila, yang sering menjadi lokasi penerimaan tamu diplomatik oleh Menteri Luar Negeri, menyimpan sejarah panjang dan monumental. Bangunan ini berdiri sejak awal abad ke-19, di masa kolonialisme Belanda. Dalam perjalanan sejarahnya, gedung ini pernah menjadi kediaman resmi panglima perang Belanda, lalu berubah fungsi menjadi gedung Volskraad atau Dewan Rakyat Hindia Belanda.
Ketika Jepang menduduki Indonesia, bangunan ini sempat dipakai sebagai lokasi Badan Pertimbangan Pusat atau Tyoo Sangi-In. Namun, momen paling bersejarah terjadi di gedung inilah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bersidang.
Baca juga :Insiden Job Fair Bekasi: Tanda Darurat Lapangan Kerja di Indonesia
Tepat pada 1 Juni 1945, dalam sidang BPUPKI di gedung tersebut, Sukarno menyampaikan pidato penting yang mengemukakan konsep awal dasar negara Indonesia, yang kemudian kita kenal sebagai Pancasila. Pidato tersebut diterima secara aklamasi oleh seluruh anggota sidang.
Bangunan bersejarah ini kemudian resmi bersalin nama menjadi Gedung Pancasila pada tahun 1964, dan hingga kini tetap menjadi bagian integral dari kantor Kementerian Luar Negeri RI.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini