KemenPPPA dan KPAI Kawal Kasus Perundungan di SD Inhu yang Berujung Kematian Tragis
By Shandi March
02 Jun 2025
.jpeg)
Ilustrasi. Seorang siswa sekolah dasar (SD) berusia delapan tahun di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, meninggal dunia diduga akibat jadi korban perundungan oleh kakak kelas. (Foto:Frepik)
LBJ - Kasus perundungan yang berujung pada kematian seorang siswa sekolah dasar (SD) berusia delapan tahun di Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mengguncang publik. Kejadian ini, bersamaan dengan kasus kekerasan anak di Makassar, kini menjadi perhatian serius Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Menteri PPPA Arifah Fauzi menyatakan komitmen penuh untuk mengawal penanganan kedua kasus ini.
"Kami pastikan bahwa negara hadir. Komitmen kami jelas, mendampingi keluarga korban untuk mendapatkan keadilan, serta memastikan seluruh hak anak dipenuhi sesuai hukum yang berlaku, namun tetap memberikan efek jera pada pelaku," tegas Menteri Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Minggu (1/6) malam.
KemenPPPA segera mengambil langkah cepat dalam merespons kedua kasus ini. Koordinasi telah dilakukan dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat, baik dari Sulawesi Selatan (UPTD PPA Makassar) maupun UPTD PPA Indragiri Hulu, Riau.
Baca juga : Gaji Ke-13 Mulai Cair Hari Ini, Pensiunan Jadi yang Pertama Nikmati Dana Bantuan Sekolah
"KemenPPPA akan terus berkoordinasi dengan UPTD untuk mengawal kedua kasus ini. Kami akan melakukan asesmen psikologis bagi pelaku dengan melibatkan psikolog atau konselor anak untuk menggali permasalahannya, dan tentunya dengan melibatkan pihak keluarga dan sekolah," tambah Arifatul.
Untuk penanganan hukum bagi pelaku yang masih berusia anak, KemenPPPA akan mengawal prosesnya agar tetap mempertimbangkan prinsip keadilan restoratif. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, sekaligus memastikan keadilan bagi korban. Pihak KemenPPPA juga menyampaikan keprihatinan mendalam dan duka cita atas meninggalnya dua anak korban tersebut.
"Kami menyampaikan turut berduka cita atas kasus kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia, di mana kasus terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indragiri Hulu, Riau," ucap Arifah Fauzi.
Pentingnya Deteksi Dini dan Respons Cepat
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti urgensi upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan. Anggota KPAI Dian Sasmita menegaskan bahwa kasus bullying jarang terjadi hanya sekali.
Baca juga :Lonjakan Kasus Covid-19 di Asia Tenggara, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan
"Kasus bullying tidak pernah hanya dalam sekali kejadian. Ada unsur keberulangan. Oleh karena itu, upaya deteksi dini dan respons cepat atas kasus bullying sangat penting," kata Dian Sasmita, Minggu (1/6), menanggapi kasus perundungan di SD Inhu.
Dian menjelaskan bahwa deteksi dini dan respons cepat dalam kasus perundungan sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih buruk, baik bagi korban maupun pelaku.
"Respons yang cepat dan deteksi dini dapat minimalisir dampak lebih buruk dari perilaku bullying, baik bagi korban, dan juga yang melakukan bullying. Termasuk lingkungan sosial mereka, dan juga termasuk keluarga para anak tersebut," paparnya.
Kronologi Tragis di Inhu dan Penyelidikan Polisi
Siswa SD berusia delapan tahun di Indragiri Hulu, Riau, itu diduga meninggal dunia karena mengalami perundungan. Perundungan ini, menurut informasi awal, dilakukan oleh sejumlah kakak kelas korban. Setelah mengeluh sakit perut, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di RSUD di Riau, pada Senin (26/5) dini hari.
Baca juga :PSG Juara Liga Champions 2025, Macron Beri Selamat, Kericuhan Pecah di Paris
Orang tua korban menyebut bahwa selama hidupnya, korban memang sempat mengeluhkan sakit pada perutnya. Keluarga korban pun segera melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Saat ini, Polres Indragiri Hulu masih menyelidiki kasus tersebut dan penyidik masih menunggu hasil autopsi korban guna memastikan secara medis penyebab pasti kematiannya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini