Lonjakan Kasus Covid-19 di Asia Tenggara, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan
By Cecep Mahmud
01 Jun 2025

Kasus penyebaran Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara kembali menjadi perhatian setelah terus mengalami peningkatan sejak awal Mei 2025. (pixabay/BlenderTimer)
LBJ - Kasus penyebaran Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara kembali menjadi perhatian setelah terus mengalami peningkatan sejak awal Mei 2025. Peningkatan signifikan terlihat di beberapa negara tetangga Indonesia.
Situasi di Negara Tetangga
Pada pertengahan Mei 2025, Malaysia sempat mengeluarkan peringatan waspada. Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad, merespons tingginya penularan Covid-19 di Singapura dan Thailand.
Meski begitu, Malaysia sendiri mencatat rata-rata sekitar 600 kasus per minggu.
"Jauh di bawah ambang batas kewaspadaan nasional," tulis Dzulkefly di media sosial X, Sabtu (17/5/2025).
Malaysia juga menegaskan tidak ada laporan kematian akibat Covid-19 sepanjang 2025 sejauh ini.
Baca juga: Amphuri Berharap Menteri Agama Lobi Saudi untuk Visa Haji Furoda
Situasi berbeda di Thailand, yang melaporkan lebih dari 16.600 kasus baru dan enam kematian dalam periode 4-10 Mei. Singapura juga mengalami lonjakan kasus menjadi 14.200 selama 27 April-3 Mei, naik dari 11.100 kasus pada pekan sebelumnya. Tercatat ada 133 pasien yang dirawat di rumah sakit Singapura.
Kewaspadaan Indonesia dan Arahan Kemenkes
Indonesia baru mengeluarkan imbauan kewaspadaan sepekan setelah Malaysia, tepatnya pada 23 Mei 2025.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan surat edaran imbauan waspada penyebaran Covid-19. Ini didasarkan pada tren kasus yang meningkat di negara-negara tetangga.
"Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial kejadian luar biasa atau wabah lainnya," bunyi surat edaran yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, Murti Utami.
Varian Covid-19 dominan di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan J.1). Kemenkes mengeklaim transmisi penularan Covid-19 di Indonesia dan angka kematian masih rendah.
Baca juga: Lonjakan Penumpang, Transjakarta Tambah Armada Rute Blok M–PIK
"Dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%) dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1," tulis Kemenkes.
Edaran ini juga memberikan arahan kepada seluruh fasilitas kesehatan untuk mewaspadai penularan Covid-19. Kemenkes meminta UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, RS, Puskesmas, dan fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan.
Arahan tersebut mencakup pemantauan situasi global, peningkatan pelaporan kasus, pelaporan cepat jika terjadi peningkatan kasus potensial KLB, pelaporan hasil pemeriksaan spesimen, penguatan kewaspadaan standar pencegahan infeksi, peningkatan kemampuan pelayanan rujukan, serta promosi kesehatan dan deteksi respons kasus.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini