×
image

Insiden Job Fair Bekasi: Tanda Darurat Lapangan Kerja di Indonesia

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 01 Jun 2025

Ribuan pencari kerja berdesak-desakan sebagai tanda Indonesia darurat lapangan kerja. (dok istimewa)

Ribuan pencari kerja berdesak-desakan sebagai tanda Indonesia darurat lapangan kerja. (dok istimewa)


LBJ - Insiden pingsannya sejumlah warga saat mengikuti pameran lowongan pekerjaan atau job fair di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (27/5/2025), menjadi sorotan tajam. Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan, menilai kejadian ini sebagai sinyal darurat lapangan pekerjaan di Indonesia.

Darurat Lapangan Kerja, Seruan untuk Pemerintah Baru

Aznil Tan menegaskan, "Ini bukan warning lagi, ini sudah darurat lapangan kerja. Rakyat datang cari kerja sampai pingsan."

Menurutnya, kondisi ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah diminta untuk segera mengalihkan fokus pada pembukaan lapangan pekerjaan yang nyata dan sistemik.

"Pemerintah harus segera mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menyelesaikan persoalan ini lebih dulu," kata Aznil dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Asia Tenggara, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan

Aznil berpendapat, program-program yang kini diprioritaskan Prabowo, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, dan 3 juta rumah, tidak secara langsung membuka lapangan kerja secara masif dan berkelanjutan.

Ia menyarankan Prabowo untuk membuang egonya pada program prioritas tersebut.

"Jika Prabowo ingin mendapat legitimasi nyata rakyat, beliau harus membuang egonya pada program-program simbolik seperti MBG, Koperasi Merah Putih, dan 3 juta. Itu bukan solusi membuka lapangan pekerjaan," ujarnya.

Antusiasme Pencari Kerja dan Permintaan Pendekatan Baru

Sebelumnya, sembilan pencari kerja sempat dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) terdekat karena pingsan. Ini akibat berdesak-desakan saat mengikuti job fair tersebut.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi Nur Hidayah Setyowati mengakui kericuhan terjadi karena tingginya antusiasme masyarakat. Peserta yang datang bukan hanya dari Kabupaten Bekasi, tetapi juga dari Kota Bekasi, Jakarta, dan Karawang.

Nur Hidayah mencatat, jumlah peserta jauh di luar ekspektasinya.

"Memang yang tidak terprediksi adalah jumlah yang hadir," ungkapnya.

Kesembilan peserta yang pingsan diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan medis.

Baca juga: Pemilik Warung Sembako Ditemukan Tewas di Pondok Gede, Ada Luka di Tubuh Korban

Aznil Tan meminta pemerintah berhenti dengan pendekatan populis yang tidak menyentuh inti persoalan ketenagakerjaan. Dirinya mengaku telah menyusun peta jalan praktis dan teruji untuk memperluas kesempatan kerja.

"Sudahi program-program populis yang hanya menjawab gejala seperti pemadam kebakaran. Akar persoalan kita adalah minimnya lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini harus jadi prioritas nomor satu," tandasnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post