×
image

Akademisi RI Dicegat di Singapura, Diduga Posting Dukungan ISIS

  • image
  • By Shandi March

  • 17 May 2025

Ilustrasi. Akademisi RI Dicegat di Singapura, Diduga Posting Dukungan ISIS. (Foto:Freepik)

Ilustrasi. Akademisi RI Dicegat di Singapura, Diduga Posting Dukungan ISIS. (Foto:Freepik)


LBJ - Akademisi asal Indonesia, Muhammad Zulfikar Rakhmat, mengalami pengalaman kurang menyenangkan saat transit di Bandara Changi, Singapura. Insiden yang terjadi dua kali pada tahun 2023 dan baru terkonfirmasi tahun ini, membuatnya diinterogasi pihak keamanan setempat lantaran unggahannya yang disinyalir mendukung ISIS.

Dalam tulisannya yang dipublikasikan di situs Middle East Monitor, Zulfikar menceritakan detail penahanan dan interogasi yang ia alami di Bandara Changi sebanyak dua kali sepanjang tahun 2023. Musababnya tak lain adalah profesinya sebagai seorang akademisi dan jurnalis yang kerap menulis isu-isu seputar Timur Tengah, terutama Palestina.

Pengalaman kurang mengenakkan pertama terjadi pada Februari 2023. Saat itu, Zulfikar bersama sang istri sedang transit di Singapura dalam perjalanan pulang ke Indonesia dari Korea Selatan.

Baca juga : Fakta Dibalik Aksi Penyelundupan Nyaris 2 Ton Kokain dan Sabu yang Digagalkan TNI AL di Perairan Kepri

Ia mengaku tiba-tiba dihentikan petugas imigrasi dan dibawa ke sebuah ruangan khusus. Di sana, ia dicecar berbagai pertanyaan mengenai latar belakangnya, riwayat perjalanannya ke Timur Tengah, serta karya-karya akademis dan jurnalistiknya. Tak hanya itu, Zulfikar juga mengklaim bahwa ponselnya disita dan diperiksa isinya.

Insiden serupa kembali terulang pada September 2023. Lagi-lagi, Zulfikar harus melewati Bandara Changi saat terbang dari Korea Selatan menuju Indonesia.

Pihak Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) akhirnya memberikan konfirmasi terkait pemeriksaan dan interogasi Zulfikar pada Kamis (15/5). Mereka menyatakan bahwa Zulfikar diperiksa karena dianggap menarik perhatian pihak keamanan Bandara Changi. Channel News Asia memberitakan bahwa pada kedua insiden di tahun 2023, Zulfikar akhirnya diizinkan melanjutkan penerbangannya keesokan harinya setelah melalui serangkaian pemeriksaan.

MHA mengeluarkan pernyataan tegas terkait insiden ini. "Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan, termasuk berhenti \di pos pemeriksaan kami untuk pemeriksaan dan wawancara, atau bahkan menolak masuk ke Singapura, setiap orang asing yang kami nilai dapat menimbulkan ancaman keamanan bagi negara dan masyarakat kami," demikian bunyi pernyataan MHA.

Baca juga :Polda Jatim Geledah Rumah & Gudang Bos Sentosa Seal, Temukan Ijazah Eks Karyawan

"Masuk ke Singapura adalah sebuah keistimewaan, bukan hak, dan orang asing tidak boleh berharap untuk diberikan izin masuk secara otomatis, atau diizinkan masuk tanpa pemeriksaan sebagaimana yang kami anggap perlu," tambah MHA.

Menanggapi tudingan dari Singapura yang menyebut dirinya mendukung ISIS, Zulfikar dengan nada tegas membantah hal tersebut.

"Saya tidak pernah mendukung ISIS, dan saya juga tidak pernah membuat postingan daring yang mendukung tindakannya," ujar Zulfikar melalui pernyataan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (17/5).

"Sebaliknya, saya secara terbuka dan konsisten mengkritik kelompok tersebut atas kekerasan dan distorsi ajaran Islam yang dilakukannya."

Baca juga :Tiga Jukir Liar Terlibat Pengeroyokan Sopir Taksi di Blok M, Ternyata Anggota Ormas

Zulfikar, yang menjabat sebagai direktur bagian Indonesia-Timur Tengah dan Afrika Utara di Center of Economic and Law Studies (CELIOS), juga merupakan peneliti afiliasi di Institut Timur Tengah Universitas Nasional Singapura (NUS). Bahkan, di situs NUS Middle East Institute, ia tercantum sebagai penerima kehormatan dari departemen penelitiannya dan digambarkan sebagai profesor penelitian di Universitas Studi Luar Negeri Busan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post