Tiga Jukir Liar Terlibat Pengeroyokan Sopir Taksi di Blok M, Ternyata Anggota Ormas
By Shandi March
17 May 2025
.jpeg)
Tiga juru parkir liar yang terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap seorang sopir taksi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, akhirnya teridentifikasi sebagai oknum anggota organisasi masyarakat (ormas). ( Foto:freepik-rawpixel.com)
LBJ - Tiga juru parkir liar yang terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap seorang sopir taksi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, akhirnya teridentifikasi sebagai oknum anggota organisasi masyarakat (ormas). Fakta ini terungkap usai polisi melakukan penggeledahan dan menemukan atribut ormas dari para pelaku.
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Minggu malam, 11 Mei 2025, sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, korban yang merupakan sopir taksi berhenti sejenak di pinggir jalan sekitar Blok M. Teguran dari salah satu jukir liar berujung pada adu mulut, hingga situasi memanas.
“Awal mulanya tukang parkir tersebut menegur korban, lalu dibalas dengan perkataan yang tidak pantas dari korban,” jelas Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, Rabu (14/5/2025).
Setelah cekcok, keduanya sempat terlibat duel satu lawan satu. Namun, situasi memburuk saat pelaku pertama terjatuh, dan dua rekan lainnya langsung ikut mengeroyok sopir taksi tersebut. Korban mengalami luka di pelipis, badan, dan lengan akibat aksi brutal tersebut.
Baca juga : Kasmudjo Bantah Bimbing Skripsi Jokowi, UGM Ungkap Peran Sebenarnya
“Awalnya satu lawan satu. Tetapi ketika pelaku terjatuh, pelaku lain langsung datang ke TKP dan langsung melakukan pengeroyokan,” ungkap Bima.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh tim Resmob, hingga akhirnya atribut ormas ditemukan di tangan ketiga tersangka. Penggeledahan dilakukan setelah para pelaku berhasil diamankan.
“Tim melaksanakan pengembangan atau penggeledahan terhadap ketiga tersangka tersebut, dan didapati dari ketiga tersangka tersebut, yaitu pakaian atau atribut salah satu ormas,” kata Bima Sakti, Sabtu (17/5).
Tak hanya atribut ormas, polisi juga menyita dua buah senter yang biasa digunakan untuk mengatur lalu lintas, namun kali ini dipakai sebagai alat penganiayaan.
Baca juga :Sengketa Lahan Sejak 2015, Rumah Aktor Atalarik Syach Akhirnya Digusur
“Dan juga ada barang bukti lain yang kita amankan, yaitu ada dua buah senter untuk mengatur lalu lintas, yang di mana barang tersebut juga digunakan untuk menganiaya korban,” imbuhnya.
Kepolisian diminta untuk mengambil langkah tegas terhadap oknum organisasi masyarakat yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil. Ketegasan penegakan hukum menjadi kunci agar praktik premanisme berkedok ormas tidak kembali berulang.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini