×
image

Presiden Abbas Tolak Rencana Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

  • image
  • By Shandi March

  • 27 Jan 2025

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan tegas menolak segala bentuk usulan yang bertujuan memindahkan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara lain.  (Foto:X@CutSarina5)

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan tegas menolak segala bentuk usulan yang bertujuan memindahkan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara lain. (Foto:X@CutSarina5)


LBJ - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan tegas menolak segala bentuk usulan yang bertujuan memindahkan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara lain. Penolakan tersebut disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan rencana relokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

Kantor Presiden Abbas merilis pernyataan yang menggarisbawahi sikap Palestina terhadap wacana tersebut.

"Menyatakan penolakan keras dan kecaman terhadap proyek apa pun, yang bertujuan mengusir rakyat kami dari Jalur Gaza," demikian isi pernyataan resmi tersebut, seperti dilaporkan AFP.

Abbas menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah air dan tempat-tempat suci mereka. Ia menolak mengulang sejarah kelam yang pernah terjadi pada 1948 dan 1967, di mana banyak warga Palestina menjadi korban pengusiran paksa.

Baca juga : Trump Tetapkan Kembali Houthi Sebagai Organisasi Teroris Asing

Selain itu, Abbas juga menyuarakan penolakan terhadap kebijakan yang dapat merusak persatuan wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

Ia meminta Trump untuk fokus mendukung gencatan senjata yang telah dimulai pada 19 Januari. Abbas bahkan menyatakan kesiapan Otoritas Palestina untuk mengambil alih pemerintahan di Gaza.

Wacana Relokasi Trump Menuai Penolakan

Sebelumnya, Trump mengusulkan rencana relokasi lebih dari satu juta warga Gaza ke Mesir dan Yordania, dengan alasan kondisi Gaza yang menurutnya "hampir sepenuhnya hancur".

Baca juga : Kontroversi Kebijakan Donald Trump di Periode Kedua Kepemimpinannya

"Kita berbicara tentang satu setengah juta orang, dan saya pikir kita bisa membersihkan semuanya," kata Trump, melansir CNN.

Namun, usulan tersebut mendapat penolakan tegas dari negara-negara yang disebutkan. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menolak keras rencana relokasi tersebut.

"Penolakan kami terhadap pengusiran warga Palestina tegas dan tidak akan berubah," katanya dikutip AFP.

Pemerintah Mesir juga menyatakan keberatan melalui pernyataan dari Kementerian Luar Negeri di Kairo.

Pemerintah Mesir menegaskan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk tetap bertahan di tanah mereka.

Baca juga :Israel Larang Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara, Tunggu Pembebasan Sandera

Masa Depan Gaza di Tengah Konflik

Sikap tegas dari Abbas, Yordania, dan Mesir memperlihatkan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang selama ini terus menghadapi tekanan internasional.

Rencana Trump untuk memindahkan warga Gaza dinilai tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga berpotensi memperburuk konflik yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Dalam situasi ini, solusi yang lebih manusiawi dan adil diperlukan untuk memastikan stabilitas kawasan dan menghormati hak-hak rakyat Palestina di tanah mereka sendiri.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post