×
image

BPBD Peringatkan Ancaman Longsor di Jakarta, 12 Kecamatan Masuk Zona Rawan

  • image
  • By Shandi March

  • 17 Dec 2025

Longsor di jalan Cimanggis, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (IG@ciganjur_jagakarsa)

Longsor di jalan Cimanggis, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (IG@ciganjur_jagakarsa)


LBJ - Ancaman longsor mulai membayangi sejumlah wilayah Jakarta seiring meningkatnya curah hujan pada Desember 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi pergerakan tanah yang berisiko menimbulkan longsor di beberapa kawasan permukiman padat.

BPBD mencatat, sebanyak 12 kecamatan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masuk dalam kategori rawan longsor dengan tingkat kerentanan menengah hingga tinggi.

Pemetaan ini disusun berdasarkan hasil tumpang tindih peta kerentanan gerakan tanah dengan prakiraan curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca juga : TPST Bantargebang Diprediksi Bertahan 6 Tahun, DKI Pacu Pembangunan PLTSa Untuk Atasi Sampah

“Hasilnya beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah-Tinggi pergerakan tanah,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Muhammad Yohan, Rabu (17/12).

Menurut Yohan, wilayah dengan zona menengah berpotensi mengalami longsor saat curah hujan berada di atas kondisi normal.

Risiko tersebut meningkat pada area yang berdekatan dengan tebing jalan, gawir, lereng curam, maupun bantaran sungai yang struktur tanahnya telah terganggu.

Sementara itu, kawasan dengan zona tinggi dinilai memiliki ancaman lebih serius. Selain berpotensi mengalami longsor baru ketika hujan deras berkepanjangan, wilayah tersebut juga berisiko mengalami pergerakan ulang tanah lama yang sebelumnya pernah longsor.

Adapun 12 kecamatan yang masuk dalam zona rawan longsor tersebar di dua wilayah administrasi. Di Jakarta Selatan, daerah yang masuk kategori rawan meliputi Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Sementara di Jakarta Timur, potensi longsor mengintai Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramat Jati, Makasar, serta Pasar Rebo.

Baca juga : Ketika 42 Jurnalis Dilatih Bertahan Hidup di Simulasi Kontak Tembak Kostrad

BPBD meminta pemerintah wilayah hingga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat intensitas hujan meningkat dalam beberapa hari berturut-turut.

Langkah antisipasi dinilai penting untuk mencegah dampak lebih besar, termasuk kerusakan rumah warga dan korban jiwa.

BPBD pun meminta aparat wilayah hingga warga meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah antisipatif apabila intensitas hujan meningkat di atas kondisi normal.

BPBD juga mengingatkan warga agar segera melapor jika menemukan tanda-tanda awal longsor seperti retakan tanah, pohon miring, atau dinding bangunan yang mulai bergeser. Dalam kondisi darurat, masyarakat diminta segera menghubungi layanan Jakarta Siaga.

“Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam penuh,” ujar Yohan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post