×
image

FKNM NU Dorong Musyawarah Terbuka Atasi Konflik Internal PBNU

  • image
  • By Shandi March

  • 09 Dec 2025

Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf) resmi diberhentikan sebagai Ketua Umum PBNU oleh Dewan Syuriyah PBNU pada 26 November 2025, (Foto:X@GUSDURians)

Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf) resmi diberhentikan sebagai Ketua Umum PBNU oleh Dewan Syuriyah PBNU pada 26 November 2025, (Foto:X@GUSDURians)


LBJ - Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) mendorong adanya rekonsiliasi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lewat musyawarah terbuka agar persoalan organisasi dapat diselesaikan tanpa mengganggu khidmah jamiyah di daerah. Usulan ini muncul sebagai respons atas meningkatnya tensi internal di lingkungan PBNU dalam beberapa waktu terakhir.

FKNM NU menilai perlunya ruang dialog yang sehat untuk meredam kegaduhan. Tradisi musyawarah, menurut mereka, bukan hanya mekanisme penyelesaian masalah, tetapi bagian penting dari nilai dasar NU.

Seperti disampaikan Koordinator FKNM NU sekaligus Pengasuh Ponpes al-Aziz Lasem, Nyai Fatimah Asri Mutmainah, yang menekankan pentingnya ruang tenang bagi jamaah.

Baca juga : Surat Edaran PBNU Soal Gus Yahya Beredar, Status Ketum Resmi Dicabut

“NU membutuhkan ruang yang tenang. Konflik internal harus diselesaikan melalui musyawarah. Suara kami mungkin lirih, tetapi menjadi bagian dari tinta peradaban NU,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip dari Antara, Selasa (9/12).

Para kiai dan nyai muda yang tergabung di dalam forum ini menilai bahwa selama ini mereka tidak memiliki wadah formal untuk menyampaikan aspirasi.

Karena itu, forum tersebut dibentuk sebagai sarana resmi agar generasi muda pesantren bisa memberikan pandangan dalam dinamika organisasi.

Lewat forum ini, para pengasuh pesantren seperti K.H. Ahmed Shoim El Amin, Agus H. Ahmad Kafabihi Mahrus, K.H. Faiz Makki serta sejumlah nyai muda termasuk Dr. Hj. Iffatul Umniati Ismail dan Dr. Hj. Maya Fitria, dapat menyampaikan gagasan rekonsiliatif tanpa menambah keruh suasana.

Baca juga : Gus Yahya Angkat Bicara Soal Isu Pemakzulan di PBNU

Dalam pandangan FKNM NU, momen Muktamar mendatang menjadi titik krusial. Anggota FKNM NU dari Jakarta, Dr. KH. Rifqi Muhammad Fatkhi, bahkan menilai Muktamar harus menjadi pintu masuk perbaikan tata kelola organisasi. Ia menegaskan bahwa struktur jamiyah perlu kembali diperkuat.

“Muktamar harus menjadi ruang perbaikan dan penyempurnaan tata kelola. Pengurus di semua tingkatan juga wajib menjaga maruah NU,” katanya.

Forum ini juga meminta semua pihak menahan diri dari tindakan yang berpotensi memperlebar perbedaan. Mereka mengajak warga NU turut mendoakan para pemimpin jamiyah agar diberi keluasan hati dalam mengambil keputusan strategis bagi NU.

Dalam penutup pernyataannya, Nyai Fatimah menyampaikan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan NU tetap berada dalam jalur khidmah.

“Sikap ini diambil semata-mata demi merawat jamiyah. NU harus terus melanjutkan khidmah bagi umat dan bangsa,” ujarnya.

Dengan usulan musyawarah terbuka, FKNM NU berharap dinamika internal PBNU dapat kembali ke jalur konstruktif dan menjadi momentum bersama untuk memperkuat jamiyah menjelang agenda besar Muktamar.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post