LBJ - Kasus penipuan yang menyeret nama Ayu Puspita Dinanti terus menjadi sorotan publik. Aksi tipu daya berkedok jasa Wedding Organizer (WO) yang ia jalankan diduga menelan kerugian hingga belasan miliar rupiah, dan kini satu per satu fakta penggunaan dana itu mulai terungkap.

Dalam unggahan akun TikTok @hiihaloowsun pada 7 Desember 2025, seorang korban mengaku dana mereka yang sudah masuk—baik DP maupun pelunasan—telah mencapai nilai fantastis.

"Tetap pantau karena ternyata total client yangs udah DP dan full payment sudah mencapai 15 M, semoga bisa direfund uang-uang client byayupuspita," tulisnya.

Baca juga ; Jejak Gelap Sihanoukville: Kota Terlarang yang Jadi Tempat Tertangkapnya Buronan Sabu Rp5 Triliun Dewi Astutik

Yang membuat publik makin geram, sejumlah bukti mutasi rekening yang diunggah memperlihatkan aliran dana ke pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mewah yang ditempati Ayu.

Unggahan itu menyertakan kritik keras dari warganet.

"Gila, uang dari client buat bayar KPR tiap bulannya. Bener-bener gali lobang tutup lobang," tegas pengunggah.

Dugaan tersebut sejalan dengan pengakuan Ayu yang sempat terekam dalam video. Ia menyatakan sebagian dana benar digunakan untuk membayar uang muka rumah.

“Saya menggunakan sebagian dana untuk membayar uang muka rumah, tapi sedang berusaha menjual rumah tersebut untuk mengembalikan uang klien,” jelas Ayu pada Senin (8/12).

Baca juga ; Dikritik Yapping, Ferry Irwandi Balas dengan Aksi Donasi Bencana Rp10 Miliar

Rumah yang kabarnya memiliki nilai tinggi itu kini dikabarkan sedang ditawarkan demi menutup kerugian para korban. Bukan hanya soal hunian mewah—Ayu juga disebut memakai uang klien untuk kebutuhan pribadi lain, termasuk perjalanan ke luar negeri.

Setelah kasus ini ramai di media sosial, Ayu memilih menutup akun Instagram utamanya dan membatasi akses dua akun usaha yang sebelumnya ia gunakan sebagai kedok layanan WO.

Hingga kini para korban terus menunggu kejelasan pengembalian dana, sementara kasus ini semakin melebar dengan munculnya bukti-bukti baru yang memperlihatkan pola penyalahgunaan dana secara sistematis.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini