Gubernur DKI Minta Sistem Tap Kartu TransJakarta Dipercepat, Bisa Sambil Lari
 
- By Shandi March 
- 31 Oct 2025 
.jpeg) 
                                    
                                Ilustrasi. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta sistem tap in dan tap out di TransJakarta, JakLingko, dan MRT seharusnya bisa digunakan “sambil lari”, seperti di kota-kota besar dunia. (X@PT_Transjakarta)
LBJ – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta perbaikan sistem pembayaran transportasi publik di Ibu Kota agar lebih cepat dan efisien. Ia mencontohkan, sistem tap in dan tap out di TransJakarta, JakLingko, dan MRT seharusnya bisa digunakan “sambil lari”, seperti di kota-kota besar dunia.
Pramono mengungkapkan, ia sendiri merasakan keluhan warga terkait mesin tap elektronik yang sering bermasalah di sejumlah halte TransJakarta.
“Saya berpikir, saya berharap seperti di kota-kota besar dunia sambil lari, begini aja udah, udah bisa nge-tap,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (30/10).
Baca juga : Hidupkan Jantung Seni Jakarta, Gubernur Pramono Bakal Pindahkan IKJ ke Kota Tua
Ia menegaskan, sistem pembayaran digital transportasi Jakarta harus berorientasi pada kecepatan dan kenyamanan pengguna.
"Untuk TJ, saya sendiri juga mengeluhkan hal yang sama. Tapping-nya seringkali tidak berjalan dengan baik dan untuk itu saya sudah meminta kepada jajaran Transjakarta untuk memperbaiki supaya itu tidak terulang kembali, termasuk MRT, bukan hanya Transjakarta supaya kemudian semua yang terkoneksi untuk sistem pembayaran di Jakarta, supaya sekarang ini dilakukan perbaikan," ujar Pramono.
Gubernur juga memerintahkan perbaikan menyeluruh terhadap sistem tap di seluruh moda transportasi yang terintegrasi di Jakarta, termasuk MRT dan JakLingko.
Ia menekankan pentingnya integrasi agar pembayaran antarmoda bisa berjalan mulus tanpa hambatan teknis.
Baca juga : Viral Video Mobil SPPG Angkut Ayam dan Babi, Ini Klarifikasi BGN
Selain soal sistem pembayaran, Pramono menyinggung perilaku sebagian pengemudi mikrotrans yang dinilai tidak profesional.
“Mikrotrans ini kami juga enggak mau seakan-akan sekarang menjadi milik pribadi. Di lapangan kan seperti itu. Nyetir bawa keluarganya, anaknya ada di sampingnya. Enggak boleh terjadi, tetap harus bekerja profesional,” ujarnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
 
     
         
         
         
         
         
         
                 
    .png) 
                .jpeg) 
                .png) 
                .png) 
                .png) 
                .png) 
                .png) 
                .jpeg) 
                 
                .png) 
                . (X@lensaRTV).png) 
                