Air TPA Cipeucang Tercemar Sampah, Warga Tangsel Hidup dari Air Galon dan Bantuan Toren

By Shandi March
29 Oct 2025
Krisis air bersih kembali menghantui warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. (IG@TangselInfo)
LBJ — Krisis air bersih kembali menghantui warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan. Bertahun-tahun dikepung tumpukan sampah, kini warga RT 06 RW 04 harus membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari karena air tanah sudah tak layak konsumsi.
“Semua aktivitas pakai air galon beli. Jadi nambah pengeluaran soalnya sehari itu bisa empat galon buat minum, masak, dan lain-lain,” ujar Agus, salah satu warga setempat saat ditemui wartawan, Selasa (28/10).
Permukaan air tanah di wilayah tersebut kini berubah warna dan berbau busuk. Kondisinya membuat warga tak berani menggunakannya, bahkan hanya untuk mencuci. Agus mengaku, demi bisa tetap hidup bersih, ia dan keluarganya terpaksa menumpang mandi dan mencuci di rumah warga lain yang masih memiliki akses air bersih.
Baca juga : LPSK Pastikan Dokter Cabul Bayar Restitusi Rp106 Juta untuk 5 Korban Pelecehan Seksual di Garut
Sementara itu, gunungan sampah dari TPA Cipeucang terus meluas hingga mendekati permukiman.
“Ini tanah udah dari turun temurun. Dari zaman nenek saya,” kata Agus dengan nada kecewa, menceritakan lahan warisan keluarganya kini sudah tertimbun limbah padat.
Warga lain, Uum (60), juga mengaku sudah tak lagi bisa menggunakan air tanah sejak setahun terakhir. Ia mengatakan, bantuan air bersih datang sesekali dari pemerintah, dikirim melalui toren ke rumah-rumah warga terdampak.
“Udah enggak bisa dipakai ya sekarang. Ada setahun yang lalu, tadinya saya itu enggak pake air ini, beli mulu pake air galon. Karena udah repot, air enggak cukup, boleh beli, akhirnya dikirimin toren,” keluhnya.
Baca juga : Fakta di Balik Warung Bakso Babi Berlogo DMI di Bantul: Bukan Promosi, Tapi Sosialisasi
Sayangnya, bantuan itu tidak datang secara rutin. Ketika toren kosong, warga kembali harus merogoh kocek membeli air isi ulang di tengah kondisi ekonomi yang makin sulit.
Ketua RT 06 RW 04 Serpong, Idik Tasdik, mengungkapkan bahwa longsoran sampah dari TPA sudah hampir menutupi saluran air di lingkungannya. Ia menegaskan, ada enam kepala keluarga (KK) yang paling parah terdampak pencemaran ini.
Sementara itu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait langkah penanganan permanen atas pencemaran di sekitar TPA Cipeucang.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
