Tak Tersinggung Dibuat Meme, Bahlil Lahadalia Pilih Maafkan dan Cabut Laporan

By Shandi March
25 Oct 2025
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia memutuskan untuk memaafkan pembuat meme yang menyinggung wajahnya. (Instagram @golkar.indonesia)
LBJ – Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memutuskan untuk memaafkan pembuat meme yang menyinggung wajahnya. Ia bahkan menginstruksikan para pendukung dan sayap organisasi Partai Golkar untuk mencabut laporan terhadap pembuat meme tersebut.
“Allah saja mau memaafkan umatnya ketika dia sudah minta maaf. Apalagi kita manusia. Tidak boleh juga kita melebihi kodrat ilahi kita,” ujar Bahlil pada Jumat, (24/10).
Bahlil mengaku tidak ingin memperpanjang persoalan karena menurutnya, seorang pejabat publik harus memiliki ketenangan hati dan tidak mudah tersulut emosi terhadap kritik.
Baca juga : Dihina Sejak Kecil Hingga Jadi Menteri, Bahlil Lahadalia Pilih Maafkan Penyebar Meme Rasis
Ia menilai, setiap pemimpin wajib berlapang dada selama niat kebijakan yang dijalankan tetap untuk kepentingan rakyat.
Sebagai pejabat, Bahlil menegaskan bahwa dirinya tidak boleh membalas hinaan dengan kemarahan.
Ia bahkan menuturkan sudah terbiasa menghadapi ejekan sejak masa kecilnya, sehingga tidak memandang meme sebagai bentuk penghinaan yang harus direspons dengan tindakan hukum.
“Saya sudah biasa dihina sejak kecil. Jadi kalau sekarang ada yang begitu, tidak masalah,” katanya.
Meski bersikap memaafkan, Bahlil tetap mengingatkan pentingnya etika dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Menurutnya, kritik adalah bagian dari demokrasi, tetapi harus disampaikan dengan cara yang santun dan membangun.
Baca juga : Bahlil Lahadalia Pimpin Ziarah ke Makam Tokoh Golkar di TMP Kalibata
Ia menegaskan bahwa seluruh kebijakan yang dijalankan di sektor energi merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Seluruh kebijakan di sektor energi dijalankan sesuai perintah Bapak Presiden. Ini bagian dari menerjemahkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33,” jelas Bahlil.
Langkah Bahlil yang memilih berdamai menuai apresiasi publik, karena menunjukkan keteladanan dan kedewasaan politik di tengah maraknya budaya saling lapor di media sosial.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini
