×
image

Israel Tarik Mundur Pasukan, 55 Jenazah Rakyat Palestina Ditemukan di Reruntuhan Gaza

  • image
  • By Shandi March

  • 11 Oct 2025

Puluhan jenazah rakyat Palestina ditemukan setelah gencatan senjata. (X@LuluBasmah)

Puluhan jenazah rakyat Palestina ditemukan setelah gencatan senjata. (X@LuluBasmah)


LBJ – Di tengah penarikan pasukan Israel dari Gaza setelah resmi menarik diri pada Jumat (10/10), Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan temuan mengerikan: 55 jenazah ditemukan dari reruntuhan bangunan dan puing-puing serangan yang sebelumnya mengguncang wilayah tersebut.

Mohammed al-Mughayyir, pejabat dari pasukan penyelamat di bawah otoritas Hamas, mengonfirmasi temuan tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci kapan para korban tewas atau penyebab kematian mereka.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya, menyebut bahwa 33 jenazah di antaranya sudah dibawa ke berbagai rumah sakit di Kota Gaza, yang sebelumnya menjadi lokasi serangan gencar sebelum gencatan senjata dimulai.

Baca juga : Baru 4 Hari Resign, Sebastien Lecornu Diangkat Lagi Jadi PM Prancis oleh Macron

Menurut Abu, salah satu korban tewas ditargetkan hari ini oleh tembakan Israel di dekat daerah Baraka di Sheikh Radwan, utara Kota Gaza.

Militer Israel mengonfirmasi telah menghentikan seluruh tembakan sebagai bagian dari persiapan perjanjian gencatan senjata dan pemulangan para sandera.

Langkah ini menjadi fase awal dalam rencana perdamaian 20 poin yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dengan tenggat waktu 72 jam bagi Hamas untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan.

Pertahanan sipil juga memastikan bahwa pasukan dan kendaraan lapis baja Israel telah ditarik dari Kota Gaza dan Khan Younis di selatan. Gencatan senjata ini disambut dengan lega oleh warga Palestina yang selama dua tahun terakhir hidup dalam kondisi perang tanpa henti.

Baca juga : Ini Tanggapan Israel Usai Enam Atlet Senamnya Ditolak Bertanding di Indonesia

Menurut perjanjian tersebut, tahap pertama gencatan akan mencakup penghentian serangan dalam 24 jam, penarikan sebagian pasukan, dan pemulangan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.

Salah satu pejabat Hamas menyebut mereka akan menukar 20 sandera hidup dengan 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel.

Hamas juga menuntut pembebasan tokoh Fatah Marwan Barghouti dan pengembalian jenazah pemimpin mereka, Yahya Sinwar serta Mohammad Sinwar, yang disebut masih disembunyikan Israel.

Harapan Baru di Tengah Reruntuhan

Di tengah reruntuhan dan debu perang, sejumlah warga mulai berani kembali ke rumah mereka yang hancur. Akram Al-Sahhar (50), warga Gaza, menuturkan perjalanan panjangnya untuk kembali ke kampung halaman.

“Kami lelah, tetapi yang terpenting perang telah berakhir. Kami akan membangun kembali rumah kami menjadi lebih indah dari sebelumnya. Kami tidak akan menyerah,” katanya penuh haru.

Baca juga : Aiman dan PBNU Kompak Dukung Pramono Soal Penolakan Atlet Israel Tanding di Jakarta

Meski demikian, perjanjian damai tersebut masih menyisakan banyak pertanyaan besar: kapan gencatan senjata permanen dimulai, bagaimana nasib Hamas ke depan, serta siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang panjang ini.

Namun bagi warga Gaza, jeda senjata ini menjadi secercah harapan baru untuk memulai hidup yang lebih aman setelah dua tahun terjebak dalam kehancuran dan penderitaan tanpa akhir.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post