×
image

Musik Jadi Terapi Jiwa, ROE Guncang Lapas IIA Tangerang dengan Semangat Perubahan

  • image
  • By Shandi March

  • 09 Oct 2025

Acara ROE dengan tema “Melodi Perubahan”, di Lapas Kelas IIA Tangerang, Banten (8/10). (Dok. XYZ)

Acara ROE dengan tema “Melodi Perubahan”, di Lapas Kelas IIA Tangerang, Banten (8/10). (Dok. XYZ)


LBJ – Suasana Lapas Kelas IIA Tangerang pada Rabu (8/10) tampak berbeda dari biasanya. Dinding tinggi yang biasanya hening kini bergema oleh irama musik, tepuk tangan, dan tawa warga binaan. Program Rhythm of Empowerment (ROE) yang digagas oleh Budi Bagus Prasetyo menghadirkan konser motivasional bertema “Melodi Perubahan”, mengubah ruang tahanan menjadi panggung penuh semangat dan harapan.

Budi, yang dikenal sebagai seniman dan motivator, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan cara membangun karakter dan kepercayaan diri melalui musik.

“Kami memberikan motivasi melewati berbagai alat musik, memotivasi banyak orang untuk bangkit tanpa merasa digurui. Musik itu bahasa universal,” ujar Budi usai acara ROE dengan tema “Melodi Perubahan”, di Lapas Kelas IIA Tangerang, Banten (8/10) .

Baca juga : DBH Dipotong Rp15 Triliun, Ini Jurus Pramono Selamatkan Anggaran DKI

Sebagai lembaga dengan tagline “Transforming Energy Into Harmony,” ROE menghadirkan pendekatan berbeda dalam pembinaan manusia. Program ini memadukan filosofi bunyi, gerak, dan musik untuk menumbuhkan energi positif, memperkuat empati, dan membangun kesadaran diri.

ROE telah bekerja sama dengan berbagai instansi, perusahaan, serta lembaga sosial di Indonesia melalui pelatihan dan motivational concert di berbagai daerah.

Ia menegaskan bahwa musik mampu membuat warga binaan merasa dihargai dan bebas berekspresi.

“Mereka enjoy, happy, meluapkan kegembiraan dan happiness. Feedback-nya luar biasa positif,” tambahnya penuh syukur.

Program Rhythm of Empowerment (ROE) yang digelar di lapas Kelas IIA Tangerang, Banten (8/10) .(Dok.XYZ)

Kepala Lapas Kelas IIA Tangerang, Dr. Triana Agustin, menilai inisiatif ROE selaras dengan misi pembinaan Lapas.

“Harapan saya warga binaan di sini bisa diterima di masyarakat karena mereka sudah menjalani masa pidana. Tapi bukan berarti mereka tidak punya masa depan,” ujar Triana.

Baca juga : Aksi Tepuk Sakinah Viral, Petugas KUA Menteng Beberkan Makna dan Filosofinya

Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung program yang mampu menggali potensi dan menyiapkan warga binaan agar siap beradaptasi di dunia kerja.

“Mudah-mudahan setelah bebas nanti, mereka bisa bergabung dengan ROE dan mendapat pekerjaan di tempat lain,” lanjutnya.

Sementara itu, Mirawati Basri, Business Partner ROE sekaligus mantan warga binaan yang kini sukses di bidang IT, menegaskan pentingnya kolaborasi dunia usaha dalam mendukung pembinaan di lapas.

“Acara ini menjadi suatu pembinaan untuk warga binaan di lapas-lapas seluruh Indonesia. Tidak banyak yang melihat kalau lapas ini adalah tempat yang paling baik untuk kita bisa bina dan lakukan CSR. Saya mengimbau kepada para pengusaha di luar sana, mungkin salah satu CSR kita adanya di lapas-lapas yang tersebar di seluruh Indonesia,” tutur Mirawati.

Kegiatan ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi warga binaan. Salah satunya, Bunga, mengaku ikut merasakan energi positif dari setiap irama yang dimainkan.

“Aduh, seru banget. Jadi kita yang galau, jadi gak galau lagi. Datang lagi dong ke sini, aku suka banget!” ujarnya sambil tersenyum.

Melalui Rhythm of Empowerment, musik membuktikan diri sebagai jembatan perubahan. Tak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga membangkitkan semangat untuk bangkit dan menata hidup kembali.

“ROE itu bukan sekadar bunyi, tapi bahasa untuk menyentuh hati dan menyalakan harapan,” tutup Budi Bagus.****


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post