Ponpes Al Khoziny Minta Maaf, Janji Badal Umroh untuk Para Santri yang Gugur
By Shandi March
07 Oct 2025
.png)
M Zainal Abidin janji hadiahi korban ponpes Al Khoziny badal umroh. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)
LBJ – Pihak Pondok Pesantren Al Khoziny akhirnya angkat bicara terkait tragedi ambruknya bangunan mushala dan asrama santri yang menelan puluhan korban jiwa. Dalam pernyataan resminya, perwakilan ponpes, M. Zainal Abidin, menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban yang meninggal maupun yang masih dirawat di rumah sakit.
Zainal juga mengumumkan bahwa pihak pesantren akan memberikan penghargaan spiritual berupa hadiah badal umroh bagi para santri yang wafat dalam insiden tersebut.
“Kami juga memberikan hadiah support kepada korban khususnya yang meninggal dunia kami badalkan umroh. Kita data orangnya dan kita umrohkan mereka,” ujar Zainal Abidin, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Selasa (7/10).
Baca juga : Tragedi Ponpes Al Khoziny: Proses Evakuasi Diperpanjang, 66 Korban Ditemukan dan 17 Teridentifikasi
Menurut Zainal, keputusan memberikan hadiah badal umroh menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi para korban. Ia meyakini, para santri yang meninggal dunia wafat dalam keadaan khusnul khotimah, karena berpulang saat menjalankan ibadah dan menuntut ilmu di pesantren.
Selain menyampaikan doa, pihak pesantren juga menyatakan permintaan maaf kepada seluruh keluarga korban atas musibah yang terjadi.
“Kami mohon maaf yg sebesar-besarnya mewakili keluarga dalem, kami blom bisa memberi pelayanan kepada santri secara maksimal,” ujar Zainal.
Jumlah Korban: 67 Meninggal, 104 Selamat
Hingga operasi terakhir yang dilakukan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Selasa (7/10), tercatat 67 korban meninggal dunia dan 104 orang berhasil diselamatkan.
Baca juga : Fakta Lengkap Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Dari Awal Kejadian hingga Evakuasi Hari ke-8
Tim SAR juga menemukan delapan body part yang telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk keperluan identifikasi lebih lanjut oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menyatakan bahwa operasi pencarian resmi dihentikan karena seluruh korban telah ditemukan dan area reruntuhan dinyatakan steril.
Meski evakuasi dinyatakan selesai, proses rekonsiliasi dan identifikasi korban masih berlangsung. Sejumlah hasil uji DNA dari laboratorium di Jakarta dikabarkan akan tiba di RS Bhayangkara Surabaya pada Selasa sore.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini