LBJ - Sepekan pasca-runtuhnya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, upaya evakuasi korban masih terus berlangsung. Tim SAR gabungan bekerja siang dan malam di bawah reruntuhan beton tiga lantai yang roboh saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah, Senin (29/9).

Berikut ini adalah beberapa fakta yang terungkap dalam insiden tersebut :

Total Korban Tewas Capai 54 Orang

Hingga Senin (6/10) dini hari, jumlah korban meninggal dunia tercatat 54 orang, termasuk lima potongan tubuh yang ditemukan dalam proses evakuasi lanjutan.

Baca juga : Hari Ketujuh Pencarian, Total Korban Ponpes Al-Khoziny Capai 66 Orang

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa hingga hari kedelapan, total korban yang telah dievakuasi mencapai 158 orang, dengan 104 di antaranya selamat.

Meski demikian, identifikasi masih dilakukan terhadap potongan tubuh korban.

“Kita tidak tahu apakah nanti itu berhubungan atau tidak dari body part yang pertama sama body part yang kedua, tapi tentunya itu kita tetap anggap masing-masing satu,” jelas Nanang.

Gedung Lama Ikut Miring

Insiden tersebut tak hanya merobohkan bangunan baru Ponpes, tetapi juga membuat gedung lama ikut miring karena tertimpa material beton dari sisi selatan. Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono, menegaskan bahwa kondisi tersebut membuat proses evakuasi semakin berisiko.

Baca juga : Musala Ponpes Roboh di Sidoarjo, Puan Minta Audit Semua Bangunan Pesantren

“Kalau kita lihat secara langsung di lokasi, bangunan yang lama itu pun sudah miring,” ujar Hery dalam konferensi pers di Posko Kedaruratan, Minggu (5/10).

BNPB menilai, penanganan perlu dilakukan dengan teknik khusus untuk mencegah runtuh susulan. Tim SAR pun berhati-hati dalam menggunakan alat berat agar tidak memperburuk kondisi struktur.

Target Evakuasi Rampung Hari Ini

Menurut Hery, progres evakuasi sudah mencapai 80 persen hingga Minggu malam. Petugas menargetkan seluruh proses pencarian korban dan pengangkatan puing rampung pada Senin malam (6/10), meski medan berat di sektor selatan masih menjadi tantangan utama.

“Harapannya progres yang kita ingin capai sekitar hari Senin mungkin ya. Paling lambatnya Senin malam atau Senin sore sudah bisa selesai,” ungkap Hery.

Presiden Prabowo Turun Tangan

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh kepala daerah dan menteri terkait untuk fokus menangani dampak tragedi Ponpes Al Khoziny. Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Prabowo terus memantau perkembangan situasi dari Jakarta.

“Beliau memonitor terus, makanya kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur serta wakil gubernur untuk memberikan perhatian,” ujar Prasetyo di kawasan Monas, Minggu (5/10).***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini