LBJ – Nama mantan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, kembali mencuat ke publik. Bukan karena urusan politik, melainkan ulah anaknya, ASN, yang tertangkap mencuri sepatu milik jemaah di Masjid Raya At-Taqwa, Cirebon, Jawa Barat.

Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV pada Minggu (5/10/). Sehari kemudian, Senin (6/10), petugas keamanan masjid berhasil menangkap pelaku dan menyerahkannya ke Mapolsek Utara Barat untuk diproses lebih lanjut.

Petugas keamanan Masjid At-Taqwa, Rohman, mengaku telah lama mencurigai gerak-gerik ASN. Ia kerap terlihat mondar-mandir di area rak sepatu tanpa menunjukkan tanda-tanda ingin beribadah.

Baca juga : Kasus Penganiayaan Karyawannya oleh Oknum TNI, Zaskia Adya Mecca Pastikan Proses Hukum Tetap Jalan

“Nah, hari ini dia datang lagi ke masjid ini. Saya bersama teman-teman sekuriti lainnya langsung menangkap dia,” ujar Rohman.

Dari hasil pemeriksaan, ASN mengincar sepatu-sepatu bermerek dengan harga tinggi. Sebagian hasil curian sudah dijual, sementara sisanya disimpan di rumahnya yang berlokasi di Jalan Simaja Utara, Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi—sekitar tiga kilometer dari lokasi masjid.

Masjid Tertua yang Jadi Saksi

Masjid Raya At-Taqwa yang dibangun sejak 1918 dikenal sebagai ikon Kota Cirebon dan mampu menampung hingga 5.500 jemaah. Letaknya strategis di Jalan R.A. Kartini No. 2, tak jauh dari Kantor Wali Kota Cirebon, tempat ayah ASN pernah menjabat selama dua periode.

Rekaman CCTV memperlihatkan dengan jelas momen ASN mengambil sepatu dari rak tanpa ragu. Setelah bukti terkumpul, petugas keamanan menyerahkan pelaku bersama barang bukti ke pihak kepolisian.

“Dia sudah beberapa kali terpantau CCTV, tapi rekaman kemarin paling jelas saat mencuri sepatu. Yang dicurinya sepatu bermerek dan harganya mahal semua,” kata Rohman menambahkan.

Baca juga : Kasus Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar Rp1,3 Triliun

Ayahnya Terjerat Kasus Korupsi

Sang ayah, Nashrudin Azis, sebelumnya telah ditahan Kejaksaan Negeri Cirebon atas dugaan korupsi pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Cirebon dengan nilai proyek Rp86 miliar. Berdasarkan audit, kerugian negara ditaksir mencapai Rp26,5 miliar.

Kepala Kejari Kota Cirebon, M. Hamdan S., mengungkapkan, Nashrudin diduga memerintahkan panitia proyek menandatangani berita acara fiktif.

“Yang bersangkutan diduga memerintahkan Tim Teknis Kegiatan dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menandatangani berita acara yang menyatakan pekerjaan selesai 100 persen, padahal faktanya sampai Desember 2018 pekerjaan belum rampung,” kata Hamdan, Senin (8/9).

Nashrudin, yang pernah menjabat dua periode sebagai Wali Kota Cirebon (2015–2018 dan 2018–2023), kini harus menghadapi proses hukum di kejaksaan.

Baca juga : Tragedi Ponpes Al Khoziny: Proses Evakuasi Diperpanjang, 66 Korban Ditemukan dan 17 Teridentifikasi

Sebelum terjerat kasus, Nashrudin dikenal sebagai politisi senior Partai Demokrat. Ia menjabat Ketua DPC Demokrat Kota Cirebon sejak 2006 hingga 2019, serta sempat menduduki kursi Ketua DPRD Kota Cirebon.

Namun kini, reputasinya kembali tercoreng akibat ulah sang anak.

Petugas kepolisian masih mendalami motif pencurian sepatu oleh ASN, apakah karena faktor ekonomi, kebiasaan, atau gangguan psikologis.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini