×
image

341 Ribu Data Anggota Polri Diretas Pasca Penangkapan Pria Ngaku Bjorka

  • image
  • By Shandi March

  • 06 Oct 2025

Polda Metro Jaya buka suara soal dugaan peretasan data 341 ribu data pribadi anggota Polri oleh hacker Bjorka. (X@secgron)

Polda Metro Jaya buka suara soal dugaan peretasan data 341 ribu data pribadi anggota Polri oleh hacker Bjorka. (X@secgron)


LBJ Dugaan peretasan dan kebocoran 341 ribu data pribadi anggota Polri oleh hacker bernama Bjorka mencuat ke publik. Menariknya, peristiwa ini terjadi tidak lama setelah tim dari Ditresiber Polda Metro Jaya mengamankan seorang pria berinisial WFT di Minahasa, Sulawesi Utara, yang mengaku sebagai Bjorka.

Kebocoran data tersebut pertama kali diungkap oleh pakar keamanan siber, Teguh Aprianto, melalui akun media sosial X @secgron.

Data yang diduga bocor itu mencakup informasi sensitif seperti nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor ponsel, hingga alamat email para anggota kepolisian.

Baca juga : Polisi Ungkap Jejak Digital WFT, Hacker Bjorka Asal Minahasa yang Tak Lulus SMK

Teguh Aprianto secara tegas merespons penangkapan WFT dengan menyebutnya sebagai faker alias peniru, dan mengaitkan kebocoran data Polri sebagai reaksi langsung dari Bjorka yang asli.

"Polisi mengklaim menangkap Bjorka. Padahal yang ditangkap itu cuma faker alias peniru. Bjorka kemudian merespons dengan membocorkan 341 ribu data pribadi anggota Polri," kata Teguh dalam unggahannya.

Menanggapi rumor tersebut, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menyatakan bahwa mereka masih terus mendalami keterlibatan WFT. Ia menekankan bahwa identitas di dunia maya sangat mudah dipalsukan.

"Kan sudah saya sampaikan, Wadirsiber juga sampaikan, everybody can be anybody di internet, siapapun bisa jadi siapa saja di internet," ujar Reonald di Polda Metro Jaya, Senin (6/10).

Reonald menambahkan bahwa tim penyidik kini mendalami jejak digital WFT untuk memastikan apakah sosok ini memang identik dengan Bjorka yang sebelumnya meresahkan. WFT sendiri terbukti sudah beberapa kali mengubah nama akunnya di dark web.

Baca juga : Dari Unggah Sampel Data ke Penjara: Kronologi Penangkapan Hacker Bjorka

Selain fokus pada WFT, Reonald menegaskan bahwa pihaknya juga akan mendalami dugaan peretasan data pribadi anggota Polri yang terbaru ini. "Itu kita dalami lagi," pungkasnya.

Pria berinisial WFT diamankan polisi dari Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa, pada Selasa (23/9).

Penangkapan ini bermula dari laporan sebuah bank swasta pada 17 April 2025. WFT diketahui mengunggah tampilan database nasabah bank swasta menggunakan akun X @bjorkanesiaa dan mengklaim telah meretas 4,9 juta akun database nasabah.

Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, mengungkapkan motif WFT adalah pemerasan terhadap bank swasta, meskipun aksi pemerasan tersebut belum sempat terjadi.

WFT mengaku sebagai Bjorka sejak 2020 dan bahkan memiliki akun di dark forum dengan nama Bjorka.

Setelah akunnya menjadi sorotan publik pada 5 Februari 2025, ia mengganti nama akunnya menjadi SkyWave. Kini, WFT telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, dijerat dengan pasal-pasal dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post