Polisi Ungkap Jejak Digital WFT, Hacker Bjorka Asal Minahasa yang Tak Lulus SMK
By Shandi March
03 Oct 2025
.png)
Sosok WFT yang ditangkap sebagai hacker Bjorka dihadirkan dalam konferensi pers. (Instagram @poldametrojaya)
LBJ – Direktorat Siber Polda Metro Jaya menetapkan WFT (22), pemuda asal Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, sebagai tersangka karena diduga berperan sebagai hacker “Bjorka”. Fakta mengejutkan terungkap, WFT ternyata bukan lulusan sekolah kejuruan dan seluruh kemampuannya ia dapatkan secara otodidak.
Kasubdit IV Siber, AKBP Herman Edco, menegaskan bahwa WFT tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang teknologi.
“Dia mempelajari segala soalnya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” ungkap Herman dalam konferensi pers.
Baca juga : Dari Unggah Sampel Data ke Penjara: Kronologi Penangkapan Hacker Bjorka
Investigasi kepolisian mengungkap bahwa WFT mulai aktif di forum-forum gelap sejak 2020. Dari situlah ia membangun jaringan dan mempelajari berbagai teknik untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas ilegal.
“Semua dilakukan di rumah. Sehari-hari dia tidak ada pekerjaan, jadi memang setiap hari hanya di depan komputer terus melalui komunitas yang sudah dia bangun sejak lama,” tambah Herman.
Dalam pengakuannya, WFT menjalankan seluruh aksinya seorang diri. Setiap kali berhasil menjual data di dark forum, ia bisa mengantongi uang hingga puluhan juta rupiah.
Baca juga : 6 Juta Data NPWP Bocor, Termasuk Jokowi dan Sri Mulyani, Diduga Bjorka Pelaku
Klaim sebagai Bjorka lewat Media Sosial
Polisi juga menemukan bahwa WFT menggunakan akun X (Twitter) @Bjorkanesiaa untuk mengaku sebagai Bjorka. Ia sempat mengunggah data nasabah bank swasta dan mengklaim telah meretas 4,9 juta akun.
Meski begitu, pihak kepolisian masih berhati-hati dalam memastikan apakah WFT benar terkait dengan sosok Bjorka asli yang sempat menghebohkan publik sejak 2020.
“Dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya masih mendalami keterkaitan Bjorka yang tahun 2020 sampai dengan sekarang itu apakah sama atau tidak,” jelas Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak.
Polisi menyebut motif utama WFT melakukan aksi peretasan adalah faktor ekonomi.
“Jadi motivasinya yang bersangkutan ini adalah hanya untuk masalah kebutuhan, masalah uang,” kata Herman Edco.
Hingga kini, penyidik masih menelusuri lebih dalam soal jejak digital WFT, termasuk kemungkinan adanya hubungan dengan jaringan penjual data pribadi di forum-forum ilegal internasional.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini