Roy Suryo Cs Rilis Buku Jokowi’s White Paper, Ungkap Analisis Forensik Ijazah Jokowi
By Shandi March
19 Aug 2025
.png)
Dokter Tifa saat peluncuran buku Jokowi's White Paper di University Club Coffee Shop, UGM, Sleman, Senin (18/8). (TikTok@Fufufaafa0)
LBJ– · Kontroversi terkait ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo bersama Rismon Sianipar dan Tiffauzia Tiyassuma meluncurkan sebuah buku berjudul Jokowi’s White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Neuropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan.
“Ini hadiah untuk 80 tahun Kemerdekaan Indonesia. Sebuah buku berjudul Jokowi’s White Paper,” kata Roy Suryo saat soft-launching di University Club Coffee Shop, UGM, Sleman, Senin (18/8).
Buku setebal hampir 700 halaman ini berisi analisis ilmiah yang menyoroti keaslian ijazah sarjana Jokowi dari Universitas Gadjah Mada. Dalam penjelasannya, Roy menyebut isu tersebut bermula sejak dialog publik pada 2013.
Baca juga : UGM Dituding Sengaja Padamkan Listrik Saat Peluncuran Buku Jokowi White Paper
“Waktu itu ada dialog santai, ada videonya juga yang mengatakan untuk jadi presiden itu IP-nya sebaiknya berapa. Prof Mahfud mengatakan IP saya 3,8. Nah Jokowi mengatakan IP saya 2. Dua saja enggak ada, loh mulai dari situ orang itu berpikir kritis,” ungkap Roy.
Buku ini juga memuat catatan berbagai tokoh yang pernah mengkritisi persoalan ijazah tersebut, di antaranya Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Rahardja, yang justru menghadapi kriminalisasi.
Analisis Digital Forensik dan Neuropolitika
Menurut Roy, sebagian isi buku menyoroti hasil penelitian mereka di Fakultas Kehutanan UGM pada April 2025. Di sana, tim meneliti salinan skripsi Jokowi dengan metode digital forensik.
Roy menjelaskan bahwa Rismon melakukan uji Error Level Analysis (ELA) pada dokumen, sementara Tiffauzia menyajikan kajian neuropolitika terkait pola perilaku kekuasaan.
Baca juga : Abraham Samad Pastikan Hadir di Polda Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
“Paling menonjol ya kesimpulannya adalah skripsinya 99,9 persen palsu. Tidak mungkin menghasilkan ijazah asli. Itu saja yang paling penting,” ujar Roy.
Selain itu, dalam buku juga terdapat analisis spektrum warna yang menyoroti stempel pada ijazah Jokowi. Pendekatan ini, menurut mereka, memperkuat dugaan bahwa terdapat kejanggalan serius dalam dokumen tersebut.
Buku Jokowi’s White Paper akan dicetak dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dengan cetakan perdana sebanyak lima ribu eksemplar. Grand launching dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 27 Agustus 2025.
Atas dukungan Forum Diaspora Indonesia (FDI), buku ini juga akan diterbitkan dalam format e-book dan disebarkan hingga 25 negara.
“Kami sepakat menjuduli Jokowi’s White Paper karena kami ingin membersihkan kampus kami tercinta ini. Universitas Gadjah Mada itu, kami bertiga lulusan sini. S1, S2 nya semuanya dari UGM semua. Jangan sampai ini dikotori. Saya terus terang agak sedih masuk UGM ini,” tutur Roy.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini