Pasien Gangguan Telinga di Lumajang Meningkat Drastis, Dokter THT Sebut Sound Horeg Jadi Pemicu
By Shandi March
11 Aug 2025
.png)
Warga Lumajang, Jawa Timur banyak yang mengalami gangguan telinga setelah tetangga menggelar hajatan dengan sound horeg bervolume tinggi. (X@GNFI)
LBJ– RSUD dr. Haryoto Lumajang mencatat adanya peningkatan signifikan pasien di poli Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT), khususnya dengan keluhan gangguan pendengaran, setelah ramai fenomena penggunaan sound horeg di berbagai acara karnaval dan hajatan di Lumajang, Jawa Timur.
Dokter Spesialis THT RSUD dr. Haryoto, Aliyah Hidayati, mengungkapkan bahwa lonjakan pasien ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Mayoritas pasien mengaku telinganya bermasalah setelah terpapar suara keras dari sound horeg.
"Jumlah pasien gangguan telinga meningkat akibat suara keras dari sound horeg. Setelah kami telusuri, pasien mengeluhkan telinganya usai menghadiri acara sound," ujar Aliyah, Kamis (7/8).
Baca juga : Rekening Dormant Yayasan Milik Ketua MUI Rp300 Juta Diblokir, Ini Respons Cholil Nafis
Aliyah menambahkan, sebagian pasien mengalami perburukan kondisi akibat lingkungan sekitar. Ada kasus di mana gangguan telinga yang sudah ada menjadi semakin parah setelah tetangga menggelar hajatan dengan sound horeg bervolume tinggi.
"Pasien THT juga dimungkinkan karena sebelumnya ada gangguan telinga, kemudian ada tetangganya hajatan menyewa sound horeg sehingga memperparah kondisi gangguan telinga," jelasnya.
Sementara itu, polemik sound horeg di Jawa Timur masih berlanjut. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mengizinkan penggunaannya, namun dengan pembatasan terkait waktu, lokasi, dan tingkat kebisingan.
Baca juga : ART di Bekasi Rekam Majikan Bugil, Aksi Terekam CCTV
Di sisi lain, MUI Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan sound horeg karena dianggap mengganggu ketenangan dan kesehatan masyarakat.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini