Presiden Prabowo Singgung Mafia Ekonomi, Susi Pudjiastuti: Tunjuk Saja Orangnya!
By Shandi March
07 Aug 2025
.png)
Susi Pudjiastuti mendesak agar Presiden menyebut langsung siapa yang dimaksud aktor ekonomi. (X @akudoya)
LBJ — Presiden Prabowo Subianto kembali melontarkan pernyataan keras dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Rabu (6/8). Ia mengungkap bahwa ada pihak-pihak tertentu dalam sistem ekonomi yang berupaya memiskinkan rakyat demi kepentingan pribadi.
“Kita tidak bisa dibohongi, kita tidak bisa ditipu lagi, kita ingin baik, kita ingin beri kesempatan kepada semua, tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus,” ujar Presiden Prabowo dalam pidato yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.
Prabowo menyebut pihak-pihak tersebut sebagai "pemain-pemain ekonomi" yang hanya mengejar profit tanpa peduli pada kondisi rakyat.
Baca juga : Prabowo Subianto Dinilai Sebagai Simbol Demokrasi Baru, Ini Kata Ongen
"Pemain-pemain di ekonomi ini ada yang niatnya hanya cari keuntungan sebesar-besarnya, tidak peduli rakyat kondisinya kayak apa," ucapnya.
Bahkan, menurut Presiden, ada aktor yang dengan sengaja menciptakan kemiskinan agar lebih mudah mengeksploitasi sumber daya negara.
“Bila perlu rakyat dimiskinkan terus agar mereka bisa menghisap kekayaan kita bagaikan menghisap darah, ada, ini namanya realisme,” tambahnya.
Pernyataan ini langsung memantik reaksi dari publik, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Lewat akun X miliknya, Susi menyatakan dukungannya terhadap ketegasan Presiden.
“Kami dukung Bapak,” tulis Susi pada Kamis (7/8).
Baca juga : Silfester Matituna Divonis 1,5 Tahun Tapi Masih Bebas, Umar Hasibuan: Gentle Man Dong!
Namun, Susi juga memberi dorongan lebih lanjut agar Prabowo tidak berhenti pada sindiran. Ia mendesak agar Presiden menyebut langsung siapa saja yang dimaksud.
“Bila mereka tidak berubah, Bapak sebutkan namanya/ dan tunjukan orangnya,” tegas Susi dalam unggahan yang kini ramai dibagikan ulang oleh netizen.
Sampai berita ini diturunkan, Presiden belum merinci siapa saja “aktor ekonomi” yang ia maksud.
Namun, pidatonya mengisyaratkan adanya praktik sistematis yang melemahkan rakyat demi keuntungan elite tertentu.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya harga kebutuhan pokok, tekanan ekonomi global, dan naiknya ketimpangan sosial.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini