Prabowo Subianto Dinilai Sebagai Simbol Demokrasi Baru, Ini Kata Ongen
By Shandi March
04 Aug 2025
.jpeg)
Yulian Paonganan, alias Ongen, akademisi yang baru saja mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto itu menilai bahwa sosok mantan Danjen Kopassus itu pantas dikenang sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.(Foto: Biro Pers, Sekretariat Presiden)
LBJ– Yulian Paonganan, atau yang lebih dikenal dengan Ongen, akademisi yang baru saja mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto itu menilai bahwa sosok mantan Danjen Kopassus itu pantas dikenang sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Ongen dalam sebuah wawancara di Jakarta Selatan. Ia mengapresiasi konsistensi Prabowo dalam menjaga nilai-nilai demokrasi sejak awal keterlibatannya dalam politik sipil pascareformasi.
"Beliau adalah jenderal Orde Baru, menantu Presiden Soeharto, tetapi beliau memilih jalan demokrasi dengan penuh dedikasi,” ujar Ongen, mengingatkan publik akan transformasi politik Prabowo dari militer ke sipil.
Baca juga : Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti, Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Prabowo
Ongen menjelaskan bahwa Prabowo telah menunjukkan sikap kenegarawanan dalam setiap kontestasi politik. Meskipun mengalami kekalahan dalam beberapa kali pemilihan presiden, Prabowo tidak pernah mengambil jalan pintas yang inkonstitusional.
Setelah resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo mengambil langkah besar yang menurut Ongen pantas disebut sebagai monumen demokrasi baru—yakni pemberian amnesti dan abolisi kepada lebih dari seribu narapidana politik dan hukum. Beberapa di antaranya tokoh nasional seperti Hasto Kristiyanto dan Thomas Lembong.
“Ini bukan hanya keputusan hukum, tetapi langkah rekonsiliasi nasional yang menunjukkan Prabowo memikirkan masa depan demokrasi Indonesia,” tambah Ongen.
Baca juga : CFD Jakarta Dimeriahkan Parade Budaya 6 Negara, Gubernur Pramono: Ini Tradisi Baru
Tak hanya itu, Ongen menyebut Prabowo melanjutkan garis demokrasi yang telah dibangun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun dengan gaya kepemimpinan yang lebih tegas dan berani mengambil risiko.
“Prabowo meneruskan garis demokrasi yang ditegakkan SBY, namun dengan langkah yang lebih berani. Saya mendukung Prabowo sejak awal karena komitmen ideologisnya, bukan semata-mata soal menang atau kalah,” tegas Ongen.
Upaya rekonsiliasi dan penyatuan bangsa melalui jalur hukum memberi harapan bahwa demokrasi Indonesia tak hanya prosedural, tetapi juga substansial.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini