×
image

CFD Jakarta Dimeriahkan Parade Budaya 6 Negara, Gubernur Pramono: Ini Tradisi Baru

  • image
  • By Shandi March

  • 04 Aug 2025

Kirab budaya Jakarta World Folklore Festival 2025 hadirkan delegasi dari Rusia, Korea Selatan, Bulgaria, India, Jepang. (X@disbuddki)

Kirab budaya Jakarta World Folklore Festival 2025 hadirkan delegasi dari Rusia, Korea Selatan, Bulgaria, India, Jepang. (X@disbuddki)


LBJ – Suasana Car Free Day (CFD) di kawasan Sudirman-Thamrin berubah semarak, Minggu (3/8), saat Jakarta World Folklore Festival (JWFF) 2025 menghadirkan parade budaya dari enam negara. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan aksi memukau para penampil dari Rusia, Korea Selatan, India, Jepang, Bulgaria, serta Indonesia.

Parade ini menjadi bagian dari inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperkuat jejaring budaya global, sekaligus membumikan Jakarta sebagai kota seni dan toleransi antarbangsa.

“Pada hari ini kami memulai tradisi baru, hadir berkesenian, berkebudayaan dari lima negara yaitu Bulgaria, Korea Selatan, Jepang, India, dan Rusia. Tradisi seperti ini akan terus kami lakukan untuk menyemarakkan Jakarta sebagai kota global yang berbudaya,” ujar Gubernur Jakarta, Pramono, saat membuka acara di lokasi.

Baca juga : Pasar Kreatif Bandung 2025 Siap Meriahkan 8 Mal, 340 UMKM Lokal Tampil Beda

Festival ini tak sekadar tontonan. Kehadiran berbagai negara dalam satu panggung menunjukkan komitmen Jakarta membangun perdamaian dunia lewat jalur kebudayaan.

"Kenapa kebudayaan kami tonjolkan? Karena salah satu yang diukur, dihitung adalah bagaimana kebudayaan di suatu daerah kota global itu bisa berkembang," ungkap Pramono, menekankan pentingnya kebudayaan sebagai indikator globalisasi.

JWFF 2025 juga dirancang sebagai pijakan awal menuju perayaan akbar 500 tahun Jakarta di tahun 2027. Targetnya ambisius: 80 negara ikut serta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak hanya menghadirkan festival budaya, tetapi juga memoles wajah kota agar siap menjadi pusat budaya dunia. Di antaranya, pembenahan transportasi publik, pengurangan kemacetan, serta pengembangan ruang terbuka hijau.

Baca juga : KE-JKT Dorong Pelaku Kreatif Optimalkan Potensi IP Dari Karya Seni Jadi Cuan

"Termasuk untuk mengatasi urusan kemacetan, polusi, sampah, banjir, itulah yang menjadi konsentrasi dan kami kemudian akan membuka, semakin banyak ruang terbuka hijau. Supaya masyarakat Jakarta ini bisa menikmati di ruang yang seperti ini," ujar Pramono.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post