×
image

Netanyahu Ancam Pecat Pejabat yang Tolak Rencana Kuasai Penuh Gaza

  • image
  • By Shandi March

  • 05 Aug 2025

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memantik kontroversi baru setelah menyatakan rencana untuk merebut penuh Jalur Gaza dalam operasi militer terbaru. (X@ProfOnline_id)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memantik kontroversi baru setelah menyatakan rencana untuk merebut penuh Jalur Gaza dalam operasi militer terbaru. (X@ProfOnline_id)


LBJ – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memantik kontroversi baru setelah menyatakan rencana untuk merebut penuh Jalur Gaza dalam operasi militer terbaru. Bahkan, Netanyahu dilaporkan siap memecat pejabat militer yang menolak strategi tersebut.

Langkah tegas itu muncul di tengah tekanan konflik yang belum mereda dan proses negosiasi gencatan senjata yang masih berjalan.

"Keputusan sudah bulat, kami akan melakukan penaklukan penuh. Jika Kepala Staf tak setuju, dia harus mundur," ungkap salah satu pejabat Israel, dikutip dari CNN, Senin (4/8).

Baca juga : Slovenia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Resmi Jatuhkan Embargo Senjata untuk Israel

Netanyahu akan memimpin rapat kabinet keamanan pada Selasa (5/8) untuk meresmikan strategi militer tersebut. Menurut laporan Ynet, pertemuan ini dirancang guna menyatukan langkah politik dan militer dalam mewujudkan rencana penaklukan total Gaza, wilayah yang masih dihuni sekitar 50 sandera, 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, membela rencana ini, menyebutnya sebagai bentuk upaya penyelamatan para sandera yang tersisa.

"[Operasi] itu mencerminkan keinginan untuk melihat semua sandera kembali, dan keinginan untuk melihat perang ini berakhir setelah kesepakatan parsial tak berhasil," tegas Sa’ar.

Namun, keluarga para sandera justru menentang keras operasi militer lanjutan. Dalam forum akhir pekan lalu, mereka memperingatkan risiko tinggi terhadap keselamatan sandera jika militer Israel melanjutkan serangan.

Baca juga :AS dan Israel Mundur dari Negosiasi Gencatan Senjata Gaza

"Netanyahu sedang mempersiapkan penipuan terbesar. Klaim berulang soal pembebasan sandera melalui kemenangan militer adalah kebohongan dan penipuan publik," tegas mereka.

Respons Hamas dan Situasi di Gaza

Pihak Hamas, melalui juru bicara Mahmoud Mardawi, menyatakan negosiasi tidak akan berjalan efektif jika kondisi kemanusiaan di Gaza tidak segera diperbaiki. Ia menekankan bahwa krisis pangan dan blokade bantuan membuat proses damai kehilangan makna.

Sejak dimulainya agresi militer Israel, lebih dari 60.000 warga Palestina tewas, dan ratusan lainnya meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi. Bahkan, truk bantuan kemanusiaan sempat tertahan, memperburuk situasi penduduk sipil di Gaza.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post