Slovenia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Resmi Jatuhkan Embargo Senjata untuk Israel
By Shandi March
03 Aug 2025
.jpeg)
Ilustrasi. Slovenia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Resmi Jatuhkan Embargo Senjata untuk Israel. (Foto:X@RWWReborn)
LBJ – Keputusan bersejarah datang dari Slovenia. Negara kecil di Eropa Tengah ini mencatatkan diri sebagai anggota Uni Eropa pertama yang resmi menghentikan seluruh bentuk perdagangan senjata dengan Israel. Keputusan ini merupakan respons langsung terhadap aksi militer brutal yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Langkah ini diumumkan Perdana Menteri Robert Golob dalam rapat kabinet pada Kamis, 31 Juli 2025.
"Slovenia adalah negara Eropa pertama yang melarang impor, ekspor dan transit senjata ke dan dari Israel," demikian pernyataan resmi pemerintah Slovenia, Jumat, dikutip Al Jazeera.
Baca juga : AS dan Israel Mundur dari Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
Keputusan embargo ini disampaikan ke publik melalui rilis resmi yang dikutip dari Al Jazeera, Jumat (1/8).
Dalam rilis itu, Slovenia menyebut pentingnya tindakan nyata dari negara-negara dunia untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di Palestina. Mereka menegaskan, jika perlu, negara lain harus berani bertindak lebih maju, bahkan di luar konsensus Uni Eropa.
Slovenia menilai Uni Eropa gagal menunjukkan sikap tegas terhadap Israel. Perpecahan dan tarik-ulur kepentingan internal membuat blok tersebut lumpuh dalam merespons agresi yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil Palestina.
Sebagai bentuk keberpihakan terhadap kemanusiaan, Slovenia sebelumnya juga melarang dua menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, masuk ke wilayahnya. Kedua tokoh ini disebut sebagai "persona non grata" karena dinilai menghasut kekerasan ekstrem dan melanggar hak asasi manusia warga Palestina.
Baca juga :Israel Tembaki Warga Palestina di Gaza Saat Ambil Bantuan, 73 Orang Tewas
Pada Juni 2024, Slovenia telah lebih dulu mengakui kedaulatan Negara Palestina secara resmi melalui dekrit kenegaraan.
Langkah Slovenia ini bisa menjadi batu pijakan bagi negara-negara lain di Eropa untuk mengambil sikap serupa.
Saat ini, Inggris dan Prancis dikabarkan tengah mempertimbangkan pengakuan resmi terhadap Palestina pada bulan September mendatang. Jika itu terjadi, tekanan internasional terhadap Israel diprediksi akan meningkat drastis.
Agresi militer Israel yang tak kunjung berhenti telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. Lebih dari 60.000 warga Palestina tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas publik hancur, dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Dengan keputusan Slovenia, sinyal kepada dunia makin jelas: kekerasan dan pelanggaran HAM tidak bisa terus dibiarkan tanpa sanksi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini