×
image

Uji Emisi Ketat, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tak Lagi Kelabu

  • image
  • By Shandi March

  • 30 Jul 2025

Suasana destinasi wisata di Kota Tua, Jakarta Pusat. (@adriansyahyasin)

Suasana destinasi wisata di Kota Tua, Jakarta Pusat. (@adriansyahyasin)


LBJ - Setelah sempat menyandang predikat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, kini indeks udara di Ibu Kota Jakarta perlahan menunjukkan tren positif. Berdasarkan pemantauan real-time dari IQAir, Rabu pagi (30/7), kualitas udara Jakarta mencatatkan angka 70 AQI dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 20 µg/m³. Angka ini tergolong sedang, terutama bagi kelompok sensitif.

Perbaikan ini bukan kebetulan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap kendaraan berat yang tak lolos uji emisi menjadi kunci keberhasilan.

“Penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi merupakan langkah konkret dalam upaya pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak di Ibu Kota,” kata Asep di Jakarta, Selasa (29/7).

Baca juga : Demi Keselamatan Warga, KAI Jakarta Tutup 32 Perlintasan Liar

Sebelumnya pada Selasa (29/7), Jakarta sempat menjadi kota dengan kualitas udara tidak sehat di dunia, dengan AQI menyentuh 102 untuk partikel halus (particulate matter/PM) 2,5.

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan pengidap penyakit pernapasan tetap harus waspada. Meski indikator udara turun ke zona kuning (sedang), konsentrasi partikel halus PM2.5 masih berada di atas ambang batas ideal WHO, yaitu 10 µg/m³.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengarahkan upaya pengurangan polusi pada lima wilayah administratif. Pemantauan dan penindakan difokuskan pada titik-titik strategis seperti koridor Jalan Sudirman, Thamrin, dan sejumlah ruas protokol lainnya.

Data menunjukkan penurunan signifikan dalam dua hari terakhir sejak Sabtu (28/6), ketika Jakarta mencatat AQI tertinggi di dunia. Setelah penertiban uji emisi kembali digencarkan, tren indeks perlahan membaik hingga Rabu pagi.

Baca juga : Terinspirasi New York, Pramono Anung Ubah Proyek Mangkrak Jakarta Jadi Taman Kota

Transportasi, khususnya kendaraan berat seperti truk dan bus, menjadi penyumbang utama pencemaran udara. Ketika kendaraan yang tak lolos uji emisi dilarang beroperasi, efek

DLH DKI Jakarta berkomitmen menambah titik pemeriksaan uji emisi dan memperluas pengawasan. Pemprov juga mendorong pemetaan zona Car Free Day berbasis data kualitas udara agar intervensi lebih tepat sasaran.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post