Sempat Viral di Medsos, Kini Jakarta Murugan Temple Ditutup untuk Sementara
By Shandi March
21 Jul 2025
.png)
Jakarta Murugan Temple, kuil bergaya India Selatan yang berdiri megah di Kalideres, Jakarta Barat. (X@kotajakbar)
LBJ - Jakarta Murugan Temple, kuil bergaya India Selatan yang berdiri megah di Kalideres, Jakarta Barat, belakangan menjadi sorotan publik. Setelah viral dan ramai dikunjungi sejak dibuka pada 2 Februari 2025, kuil ini kini memutuskan untuk menutup sementara akses kunjungan nonibadah.
Keputusan tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum Yayasan Shri Sanathana Dharma Aalayam, Selwendren, melalui akun Instagram resmi @jktmurugantemple pada Jumat (18/7). Ia menegaskan bahwa penutupan ini hanya bersifat sementara dan berlaku untuk kunjungan umum, bukan aktivitas ibadah.
“Hal ini disebabkan kami sedang membuat sebuah sistem kunjungan dan segala hal yang menyangkut kenyamanan bagi bapak ibu, saudara, saudari sekalian,” ujar Selwendren, Jumat (18/7).
Baca juga : Heboh Video Viral SIM Jakarta, Ini Penjelasan Resmi dari Polda Metro Jaya
Viral di Medsos, Daya Tarik Spiritual dan Arsitektur
Popularitas Jakarta Murugan Temple melonjak tajam berkat media sosial. Banyak pengunjung tertarik karena keindahan arsitekturnya yang menggabungkan gaya Dravidian India, sentuhan Bali, dan nuansa Jawa. Keunikan tersebut menjadikannya magnet spiritual sekaligus destinasi budaya yang langka di tengah kota metropolitan.
Kuil ini berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi dan didedikasikan bagi Dewa Murugan. Keberadaannya tak lepas dari inisiatif Dr. A.S. Kobalen bersama timnya yang mendorong pemerintah DKI Jakarta agar menyediakan fasilitas ibadah bagi komunitas India Tamil di Indonesia.
Terdapat pula menara Raja Gopuram setinggi 40 meter dengan patung Dewa Murugan setinggi 21 meter yang dipahat langsung oleh pengrajin dari Tamil Nadu, India.
Tak hanya untuk berdoa, kompleks kuil ini juga menyediakan berbagai fasilitas lain, seperti museum budaya Indo-India, aula serbaguna (Kumara Dharsan Mandapam) berkapasitas 1.200 orang, ruang meditasi, klinik pengobatan alami gratis, perpustakaan dengan 2.000 koleksi buku, serta ruang belajar Bhagavad Gita dan kelas bahasa Tamil.
Baca juga : Anak Punk di Tangsel Gorok Teman Nongkrong demi Motor dan HP
Dengan suasana damai dan taman yang tertata indah, Jakarta Murugan Temple berhasil menciptakan ruang spiritual yang inklusif dan menginspirasi masyarakat dari berbagai latar belakang agama.
Namun, untuk menjaga kesakralan tempat ini, pihak yayasan menerapkan sejumlah aturan ketat yang harus dipatuhi pengunjung—terutama terkait tata cara berpakaian dan etika saat berada di area suci.
Penutupan sementara kuil ini, menurut pihak pengelola, bertujuan untuk memperbaiki sistem kunjungan. Salah satu langkahnya adalah membatasi jam kunjungan umum yang semula dibuka setiap hari pukul 13.00–15.30 WIB, agar pengelolaan pengunjung lebih tertib dan nyaman.
Langkah ini diapresiasi oleh banyak pihak karena menunjukkan komitmen pengelola dalam menjaga kualitas pelayanan dan kenyamanan spiritual seluruh pengunjung.
Baca juga : Rano Karno Desak Polisi Tangkap Lurah Panggang Usai Skandal Dana Rp1,3 Miliar
Simbol Harmoni dan Toleransi di Jakarta
Kehadiran Jakarta Murugan Temple menjadi simbol nyata keberagaman Indonesia. Di tengah gempuran modernisasi dan urbanisasi, kuil ini menghadirkan ruang sakral yang bukan hanya untuk beribadah, tapi juga untuk merayakan kebudayaan, pendidikan, dan toleransi antarumat beragama.
Meskipun saat ini akses kunjungan publik ditutup sementara, Jakarta Murugan Temple tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin mengenal lebih dalam harmoni dalam keberagaman budaya Indonesia.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini