×
image

41 Warga Palestina Tewas Diserang Israel Sejak Dini Hari, 29 di Antaranya Saat Antre Makanan

  • image
  • By Shandi March

  • 19 Jul 2025

Ilustrasi. Serangan udara Israel memakan korban 41 jiwa rakyat Palestina, Sabtu, (19/7). (X@tanyarlfes)

Ilustrasi. Serangan udara Israel memakan korban 41 jiwa rakyat Palestina, Sabtu, (19/7). (X@tanyarlfes)


LBJ - Serangan udara Israel kembali memakan korban jiwa dalam jumlah besar. Sejak Sabtu (19/7) dini hari, serangan brutal yang menghantam sejumlah titik di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 41 warga Palestina. Data ini dilaporkan langsung oleh Al Jazeera dan disiarkan ke berbagai platform internasional.

Tragisnya, sebanyak 29 korban di antaranya tewas saat mereka tengah mengantre bantuan pangan di wilayah Rafah—sebuah daerah yang selama ini menjadi lokasi distribusi makanan darurat bagi warga sipil Gaza.

Petugas bantuan darurat juga melaporkan enam tewas karena serangan udara Israel ke tenda-tenda pengungsi di wilayah Daraj.

Serangan terus terjadi meskipun Amerika Serikat, sekutu utama Israel, mengklaim sedang mengupayakan gencatan senjata. Namun fakta di lapangan berkata lain: drone-drone Israel tak henti memburu kerumunan warga yang hanya ingin bertahan hidup.

Baca juga : Israel Bom Gereja Katolik Satu-satunya di Gaza, Tiga Warga Sipil Tewas

Drone Targetkan Antrean dan Dapur Umum

Dalam 40 hari terakhir, serangan drone Israel menyasar titik-titik konsentrasi warga. Jalan-jalan pasar, titik distribusi air, hingga dapur umum yang menjadi andalan warga Gaza kini menjadi sasaran pemboman. Tidak ada tempat yang benar-benar aman.

Laporan Al Jazeera menyebut bahwa sejak akhir Mei, sekitar 900 warga sipil telah tewas saat menunggu makanan dari lembaga kemanusiaan seperti Global Humanitarian Foundation (GHF). Mayoritas korban meninggal tak jauh dari titik distribusi.

Di tengah kepungan blokade dan serangan bertubi-tubi, rumah sakit di Gaza menghadapi tekanan yang tak tertahankan. Pasien-pasien berdatangan dalam kondisi lemah karena kekurangan gizi. Dokter melaporkan kasus kehilangan kesadaran dan bahkan kehilangan memori pada beberapa pasien akibat kelaparan ekstrem.

“Krisis kemanusiaan yang sangat parah tengah berlangsung. Rumah sakit kewalahan menampung pasien yang kekurangan nutrisi dan kelaparan,” tulis laporan tersebut.

Baca juga : Rudal Israel Hantam Anak-anak Sedang Antre Puskesmas di Gaza, 15 Tewas Termasuk Balita

Sejak awal konflik ini meletus pada Oktober 2023, lebih dari 58.600 warga Palestina telah terbunuh dalam agresi Israel ke Gaza. Angka ini termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia. Sementara di sisi Israel, 1.650 orang tewas—termasuk dalam serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Namun kini, sorotan dunia kembali tertuju pada tingginya jumlah korban sipil akibat pengeboman acak, yang bahkan menyerang mereka yang hanya ingin makan untuk bertahan hidup.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel terkait serangan pada antrean bantuan di Rafah. Tekanan dari masyarakat internasional kian meningkat agar tindakan tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat dan ditindaklanjuti oleh Mahkamah Internasional.

Meski gencatan senjata masih menjadi wacana, darah warga Gaza terus tumpah di tengah ketidakpastian. Dunia menunggu langkah nyata—bukan sekadar janji—untuk menghentikan tragedi kemanusiaan ini.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post