LBJ - YouTuber sekaligus influencer diaspora Indonesia di Jepang, Dian—yang lebih dikenal dengan nama Neo Japan—menuai sorotan setelah secara terbuka mengkritik perilaku buruk sejumlah WNI di Negeri Sakura. Kritik tersebut ternyata memancing gelombang hujatan dari warganet yang kontra.

Namun alih-alih terpancing emosi, Neo Japan justru menyambut hujatan itu dengan rasa syukur.

“Bersyukur banget,” tulisnya lewat akun Instagram @neojapan.official pada Senin, 14 Juli 2025.

Pernyataannya muncul di tengah polemik yang berkembang di media sosial setelah ia menyebut dirinya kerap dijadikan tempat curhat oleh pejabat Jepang, khususnya terkait keresahan mereka terhadap kelakuan sejumlah WNI yang dinilai tidak bertanggung jawab.

Baca juga : Hati-Hati Tautan Palsu, Kemnaker Ingatkan Warga Waspadai Penipuan BSU

Banyak netizen mempertanyakan kapasitas Dian dalam menyampaikan kritik tersebut. Apalagi ia mengaku sering mendapat keluhan langsung dari pejabat lokal Jepang.

Meski banyak yang menuduhnya lebay dan sekadar cari panggung, Dian tetap pada pendiriannya. Ia bahkan menyebut bahwa pengalaman ini menjadi penyaring alami untuk membedakan mana audiens yang bisa berpikir positif dan mana yang justru hanya menyebar kebencian.

“Alhamdulillah saya bersyukur banget ada peristiwa ini,” ujarnya lagi.

Neo Japan juga menyinggung salah satu akun besar di media sosial yang ikut-ikutan menyindir dirinya, meski sebelumnya ia mengaku sempat mengikuti akun tersebut.

Baca juga : Ridwan Kamil dan Denny Indrayana Jadi Korban Super Air Jet Delay 8 Jam di Bali

“Saya nonton dia tapi ternyata dia juga nyinyir soal masalah ini,” tambahnya.

Dalam beberapa video dan unggahan sebelumnya, Neo Japan menyoroti perilaku WNI yang terlibat pelanggaran hukum atau menciptakan keresahan di Jepang, mulai dari kasus perkelahian, pencurian, hingga penyalahgunaan izin kerja. Menurutnya, masalah ini bukan sekadar memalukan, tapi juga bisa berdampak serius pada reputasi pekerja migran Indonesia yang bekerja jujur dan legal.

Ia menyatakan bahwa jika dibiarkan, perilaku segelintir oknum tersebut bisa memicu stereotip negatif dan mempersulit kesempatan kerja atau studi bagi warga Indonesia lainnya di Jepang.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini