Kunjungi Inggris, Macron Tegaskan Pengakuan Palestina Kunci Perdamaian Timur Tengah
By Shandi March
10 Jul 2025
.png)
Presiden Macron ke Inggris Desak Gencatan Senjata dan Akui Palestina. (X@GerardAraud)
LBJ — Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan Inggris untuk mengakui negara Palestina dan mendesak gencatan senjata permanen di Gaza dalam kunjungannya ke London pada Selasa (7/7). Dalam pidatonya di hadapan parlemen Inggris, Macron menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Palestina dan menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.
“Dengan Gaza yang hancur dan Tepi Barat yang diserang setiap hari, prospek negara Palestina tidak pernah terancam seperti sekarang ini,” kata Macron, dikutip dari Al Jazeera.
Macron menekankan bahwa konflik Israel-Palestina tidak bisa dibiarkan terus berlarut. Ia menyerukan “gencatan senjata permanen tanpa syarat dan sesegera mungkin,” demi keselamatan warga sipil dan stabilitas kawasan.
Baca juga : Indonesia-Palestina Jalin Kerja Sama Pangan, Mentan Amran Siapkan 20 Ribu Hektare untuk Zona Solidaritas
"Dan inilah mengapa solusi kedua negara dan pengakuan Negara Palestina ini satu-satunya cara membangun perdamaian dan stabilitas bagi semua orang di seluruh Kawasan," ujar Macron.
Kunjungan Macron ke Inggris bukan sekadar diplomasi biasa. Ini merupakan kunjungan resmi pertama pemimpin Prancis sejak Inggris resmi keluar dari Uni Eropa pada 2020 (Brexit). Dalam momen penting ini, Macron memilih mengangkat isu Palestina sebagai sorotan utama di tengah krisis geopolitik global.
Presiden Prancis itu menegaskan, hanya dengan solusi dua negara dan pengakuan resmi terhadap Palestina, kawasan Timur Tengah bisa mencapai stabilitas jangka panjang.
Baca juga : PBB Ungkap Puluhan Perusahaan Dunia Terkait Agresi Israel: Dari Teknologi Hingga Penghancur Rumah Palestina
Selain isu Palestina, Macron juga memperingatkan bahaya ketergantungan negara-negara Eropa terhadap dua kekuatan besar dunia: Amerika Serikat dan China. Ia menilai Inggris dan Prancis perlu memimpin Eropa dalam membangun kemandirian strategis, terutama di bidang ekonomi dan pertahanan.
“Ini perlu untuk mengurangi risiko ekonomi dan masyarakat dari ketergantungan ganda ini,” ujarnya.
Macron juga mengajak Inggris untuk mempererat kerja sama bilateral dengan Prancis guna memperkuat posisi Eropa secara keseluruhan.
“Inggris dan Prancis harus menunjukkan sekali lagi kepada dunia bahwa aliansi kami bisa membuat perbedaan,” tegasnya.
Sebelum berpidato di parlemen, Macron menyempatkan diri bertemu dengan Raja Charles III. Pertemuan ini membawa simbol rekonsiliasi dan harapan baru bagi hubungan Inggris-Prancis pasca-Brexit. Tak sedikit yang menilai kunjungan ini sebagai sinyal lembut agar Inggris mempertimbangkan kembali posisinya terhadap Uni Eropa.
Baca juga :Instagram dan YouTube Blokir Akun Masjid Jogokariyan, Konten Pro Palestina Jadi Sorotan
Kunjungan Macron membawa pesan kuat bahwa Eropa tidak boleh diam menghadapi ketidakadilan global. Ia mendorong Inggris untuk mengambil langkah berani mengakui negara Palestina, dan bersatu membangun tatanan dunia yang lebih adil, setara, dan bebas dari dominasi sepihak.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini