Pacu Jalur 2025 Diprediksi Gerakkan Ekonomi Rp75 Miliar, Viral Berkat Tren Aura Farming di TikTok
By Shandi March
09 Jul 2025
Pacu Jalur 2025 diprediksi hasilkan perputaran uang mencapai Rp75 miliar. (Pemprov Riau).png)
Pemprov Riau memprediksikan tradisi Pacu Jalur 2025 akan menghasilkan perputaran uang mencapai Rp75 miliar. (Dok. Pemprov Riau)
LBJ – Tradisi tahunan Pacu Jalur di Kabupaten Kuansing, Riau, kembali mencuri perhatian nasional dan global. Tahun ini, bukan hanya budaya yang menjadi pusat perhatian, tapi juga dampak ekonominya yang mencengangkan. Pemerintah Provinsi Riau memperkirakan ajang Pacu Jalur 2025 akan menciptakan perputaran uang mencapai Rp75 miliar, menyusul viralnya tradisi ini di media sosial, khususnya TikTok.
Pacu Jalur yang akan berlangsung pada 20 hingga 24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Kuansing, diperkirakan menarik lebih dari 1,5 juta penonton, seperti yang terjadi pada tahun lalu. Ketua Umum Panitia Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhana Putera, membeberkan perhitungan ekonominya berdasarkan asumsi pengunjung yang membelanjakan minimal Rp50.000 selama acara berlangsung.
“Hotel penuh selama lima hari. Ini momentum besar bagi pergerakan ekonomi masyarakat,” ujar Werry, dikutip dari laman Pemprov Riau, Rabu (9/7).
Baca juga : DPR RI Desak Pemerintah Atur Medsos dan Perhatikan Kesejahteraan Jurnalis
Tak hanya menjadi magnet wisata budaya, Pacu Jalur tahun ini juga menuai sorotan digital berkat viralnya "aura farming", tren TikTok yang mempopulerkan energi positif dari tempat-tempat budaya. Nama Rayyan Arkan Dikha, bocah penari dalam gelaran Pacu Jalur, menjadi simbol tren ini yang menyebar luas di dunia maya.
Pemerintah Siapkan Infrastruktur
Penyelenggaraan Pacu Jalur tahun ini tak main-main. Panitia menyiapkan dana Rp4 miliar, dengan rincian Rp1,5 miliar dari APBD Kuansing dan sisanya berasal dari bantuan Pemprov Riau serta sponsor swasta. Werry menegaskan pentingnya event ini untuk mandiri secara finansial agar tidak terus bergantung pada anggaran pemerintah.
Panitia fokus memperbaiki infrastruktur di arena utama, Tepian Narosa, termasuk fasilitas parkir, MCK, dan area UMKM. Penonton tidak hanya akan dimanjakan dengan balap perahu tradisional di siang hari, tapi juga hiburan seni budaya pada malam harinya, tergantung pada dukungan sponsor.
Baca juga :DKI Jakarta Siap Jalankan Sekolah Swasta Gratis, Tunggu Perpres Turun
“Targetnya agar penonton bisa menikmati pacu jalur di siang hari dan hiburan di malam harinya. Tapi itu tergantung kecukupan dana sponsor,” jelas Werry.
Tak hanya di tingkat lokal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah memasukkan Pacu Jalur dalam Kalender Event Nasional (KEN). Ini berarti ajang tersebut akan mendapatkan perhatian dan dukungan promosi lebih luas, termasuk potensi kunjungan wisatawan dari mancanegara.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini