Oknum Polisi Polsek Tandes Diduga Peras Mahasiswa Rp10 Juta, Gegara Senggol Motor
By Shandi March
26 Jun 2025

Ilustrasi. Oknum Polisi Polsek Tandes Diduga Peras Mahasiswa Rp10 Juta. (X@Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya)
LBJ - Seorang anggota Polsek Tandes diduga kuat melakukan pemerasan terhadap dua mahasiswa, dengan modus kecelakaan lalu lintas. Kasus ini viral di media sosial X (Twitter) setelah warganet membeberkan kronologi dugaan pemerasan pada Rabu, 25 Juni 2025.
Akun X bernama @koganenohikari menjadi sumber awal viralnya kasus ini. Dalam utas yang ia unggah, ia menjelaskan bahwa oknum polisi sengaja menyenggolkan motor ke mobil korban, lalu menuduh dua mahasiswa sebagai pihak yang bersalah.
“Nyenggolin motor ke mobil mahasiswa, minta tanggung jawab dengan bentak-bentak, langsung ambil alih paksa mobil korban, memaksa bayar 10 juta lalu turun 7 juta, akhirnya dipaksa ke ATM dekat Polda Jatim. Cuma ada uang 650 ribu tetap diambil,” tulis akun tersebut.
Baca juga : MUI Jabar Desak Dedi Mulyadi Bertindak Tegas soal Pesta Gay di Bogor
Kejadian bermula saat dua mahasiswa melintas menggunakan mobil. Tiba-tiba seorang oknum polisi menyenggolkan motor miliknya, lalu menuduh keduanya menyebabkan kerusakan. Bukan hanya memaksa mereka membayar ganti rugi, pelaku bahkan membawa paksa kendaraan korban dan memaksa mereka ke ATM untuk mencairkan dana.
Namun, berdasarkan pengakuan, korban hanya memiliki uang Rp650 ribu di rekening. Meski demikian, uang itu tetap diambil oleh oknum yang disebut masih aktif bertugas di Polsek Tandes, Surabaya.
Lebih dari 41.600 pengguna X melihat unggahan ini, sebagian besar mengecam keras tindakan pelaku dan meminta penegakan hukum tegas terhadap pelanggaran tersebut.
Baca juga :Hasto Dihujani Pertanyaan Jaksa di Sidang Harun Masiku: Dari Relasi Pribadi hingga Perintah Partai
“Bila terbukti secara sah harusnya kena sanksi kode etik plus juga pidana pemerasan,” jelas akun @yusufgunawan.
“Bayangin ini kejadiannya masih di kota besar, entah apa yang bisa terjadi di daerah pedalaman Papua sana,” ujar akun @adepedia, menyoroti potensi penyalahgunaan wewenang aparat di daerah terpencil.
“Anehnya di berita kok ditulis ‘diduga’, padahal nyata,” tulis akun @muharafiansyah.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini