Museum Koruptor Ramaikan Sound Of Justice UGM, Sosok Zarof Ricar Jadi Pusat Perhatian
By Shandi March
20 Jun 2025
.png)
Museum Koruptor Indonesia ramaikan acara Sound Of Justice UGM. (X @bacottetanggaid)
LBJ – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyita perhatian publik setelah menggelar acara bertajuk Sound Of Justice pada Rabu (18/6). Namun, yang paling menyedot perhatian bukan konser, bukan pula seminar, melainkan satu sudut bernama Museum Koruptor Indonesia.
Booth yang satu ini paling ramai dikunjungi mahasiswa. Bukan tanpa sebab, di dalamnya terpajang wajah-wajah para koruptor yang mencoreng kepercayaan publik. Salah satu tokoh yang paling menarik sorotan adalah mantan pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar, yang terlibat kasus gratifikasi senilai Rp915 miliar serta 51 kilogram emas.
“Nama Zarof Ricar nongol paling nyolok—si mafia peradilan yang katanya doyan nyuapin hukum biar hukumannya ringan,” tulis akun X @bacottetanggaid, yang kemudian viral di jagat maya.
Baca juga : Ayam Goreng Widuran Solo Kembali Buka, Kini Resmi Bertuliskan Nonhalal
Zarof bukan sekadar mantan pejabat. Ia divonis 16 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor karena terbukti menerima gratifikasi dalam skandal yang menyeret banyak pihak. Julukan "mafia peradilan" melekat kuat pada sosoknya, yang dituding memanfaatkan celah hukum demi memperingan hukuman.
Mahasiswa yang menghadiri acara Sound Of Justice terlihat antusias dan bahkan menjadikan booth ini sebagai spot foto.
“Hadeh, keadilan sekarang udah kayak barang diskonan, tinggal bayar, dapet potongan,” tambah warganet yang mengkritisi lunaknya hukum terhadap para koruptor.
Booth Museum Koruptor Indonesia dirancang agar publik, terutama mahasiswa, tak melupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat. Di dalamnya terpampang berbagai nama pelaku korupsi dengan nilai kerugian negara yang beragam, mulai dari ratusan juta rupiah hingga triliunan.
Baca juga : Ancaman Pembunuhan Kepala BTN Tesso Nilo Gegerkan Riau, Diduga Akibat Larangan SKT di Kawasan Konservasi
Tak hanya Zarof, museum ini juga menyorot kasus pagar laut fiktif, putusan Ronald Tannur, dan berbagai modus penyelewengan dana negara yang mencederai keadilan.
Mahasiswa menyambut positif keberadaan Museum Koruptor Indonesia. Beberapa bahkan menyebut museum ini sebagai bentuk pendidikan politik paling jujur—tanpa sensor, tanpa basa-basi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini