×
image

Ancaman Pembunuhan Kepala BTN Tesso Nilo Gegerkan Riau, Diduga Akibat Larangan SKT di Kawasan Konservasi

  • image
  • By Shandi March

  • 20 Jun 2025

Intimidasi kepada Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo. (Instagram @btn_tessonilo)

Intimidasi kepada Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo. (Instagram @btn_tessonilo)


LBJ – Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTN Tesso Nilo) tengah jadi sorotan publik usai viralnya foto-foto berisi ancaman pembunuhan terhadap Kepala Balai. Ancaman ini diduga imbas dari sikap tegas BTN yang melarang penerbitan Surat Keterangan Tanah (SKT) di kawasan konservasi yang selama ini kerap dirambah.

Melalui akun Instagram resmi @btn_tessonilo pada Selasa (17/6/2025), pihak balai mengunggah sejumlah bukti ancaman. Salah satu coretan ancaman bertuliskan tajam: “Kepala Balai, cabut laporanmu atau kepalamu kami cabut.”

Aksi teror itu tak berhenti di tulisan. Kantor BTN Tesso Nilo ikut dirusak, termasuk peralatan milik petugas konservasi yang mengalami kerusakan. Pelaku belum teridentifikasi, tapi kuat dugaan berasal dari pihak-pihak yang terganggu oleh kebijakan BTN yang tegas terhadap aktivitas ilegal.

“Kami tidak pernah membiarkan Taman Nasional Tesso Nilo dirusak oleh oknum-oknum perambah,” tulis akun @btn_tessonilo dalam unggahannya, Jumat (20/6).

Baca juga : Sidang Gugatan Lisa Mariana Memanas: Pria Bernama Revelino Ngaku Ayah Biologis Anak, Bukan Ridwan Kamil

Mengapa Ancaman Ini Terjadi?

BTN Tesso Nilo diketahui telah melaporkan aktivitas penerbitan SKT ilegal di dalam kawasan taman nasional. Kawasan yang dulunya ditetapkan sebagai Taman Nasional sejak 2004 seluas 83 ribu hektare, kini menyusut drastis menjadi hanya 12,5 ribu hektare. Penyusutan ini terjadi akibat maraknya pemukiman liar dan kebun sawit ilegal yang mendesak habitat satwa liar, termasuk gajah Sumatra.

Larangan penerbitan SKT menjadi pemicu utama ketegangan. Sebab, SKT acap kali digunakan untuk melegitimasi klaim lahan di kawasan konservasi, padahal kawasan tersebut dilindungi Undang-Undang dan seharusnya bebas dari aktivitas pertanian maupun pemukiman.

Baca juga : Diduga Dibunuh Atasan, Kasus Brigadir Nurhadi Disamakan dengan Tragedi Sambo


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post