Putin-Xi Kompak Desak Gencatan Senjata, Trump Masih Galau Mau Ikut Perang Iran-Israel
By Shandi March
20 Jun 2025
.png)
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin kompak menyerukan gencatan senjata pada konflik Iran vs Israel. (X@FalkBernhard)
LBJ - Saat dunia cemas pada konflik Iran vs Israel yang makin panas, dua pemimpin raksasa dunia—Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin—kompak menyerukan gencatan senjata. Sementara itu, Amerika Serikat di bawah komando Presiden Donald Trump justru masih mempertimbangkan apakah akan ikut terjun ke medan perang atau tidak.
“Situasi Timur Tengah saat ini sangat berbahaya karena semakin membuktikan bahwa dunia telah memasuki periode baru turbulensi dan transformasi,” ujar Xi kepada Putin, seperti dikutip kantor berita Xinhua, Kamis (19/6).
Xi menekankan bahwa seluruh pihak, terutama Israel, wajib menghentikan operasi militer. "Jika konflik terus meningkat, tidak hanya pihak-pihak yang terlibat langsung yang akan menderita kerugian besar, tetapi juga negara-negara di seluruh kawasan akan sangat terpengaruh," lanjutnya.
Baca juga : Greenpeace Demo di Kedubes AS Jakarta, Desak Hentikan Genosida Israel di Gaza
Xi juga mengkritik keras penggunaan kekuatan sebagai solusi konflik. Ia menilai hal itu hanya akan memperdalam kebencian dan memperluas eskalasi. Dalam pernyataannya, Xi meminta Israel segera mengakhiri agresi militernya, sambil mendesak semua pihak agar menghormati hukum internasional dan keselamatan warga sipil.
“Tanpa stabilitas di Timur Tengah, hampir tidak akan ada perdamaian di dunia,” tegas Xi dalam percakapan telepon yang dirilis publik.
Putin sepakat. Menurut Presiden Rusia itu, serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran adalah “tindakan provokatif” yang bisa memicu perang skala besar.
"Tidak ada yang menginginkan eskalasi konflik. Masalah nuklir Iran harus diselesaikan melalui dialog dan negosiasi," tegas Putin.
Baca juga : Putin Absen, Trump Batal Hadiri Perundingan Damai Rusia-Ukraina di Turki
Kedua pemimpin itu sepakat memperkuat kerja sama untuk menjaga stabilitas kawasan. Putin bahkan menyatakan Rusia siap bergandengan dengan China demi mendinginkan suhu konflik.
Di tengah seruan damai dari Rusia dan China, Presiden AS Donald Trump malah melempar pernyataan mengambang.
“Saya mungkin akan melakukannya, tapi mungkin juga tidak,” ujar Trump.
Pernyataan itu justru memperkuat kecemasan global. Banyak pihak menilai, jika Amerika ikut campur, maka perang akan melebar ke berbagai negara dan mengancam stabilitas dunia.
Baca juga : Pelaku Love Scamming Penipu Staf Media Prabowo Tertangkap, Ponsel Dihancurkan Demi Hilangkan Jejak
Iran sendiri sudah bersumpah akan menyerang siapa pun yang membantu Israel. Sikap ini memperbesar potensi perang regional yang tak bisa dikendalikan.
Kementerian Luar Negeri Rusia bahkan mengeluarkan peringatan resmi untuk Washington agar tidak gegabah.
“Tindakan militer AS apa pun akan menjadi langkah yang sangat berbahaya dengan konsekuensi negatif yang benar-benar tidak terduga,” ujar Juru Bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova.
Peringatan keras dari Rusia dan China jelas menjadi sinyal penting dalam konflik ini. Dunia butuh de-eskalasi, bukan provokasi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini