Greenpeace Demo di Kedubes AS Jakarta, Desak Hentikan Genosida Israel di Gaza
By Shandi March
19 Jun 2025
.png)
Greenpeace menggelar aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta untuk menolak genosida yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Gaza, Palestina. (X@Radio Elshinta)
LBJ - Lembaga lingkungan hidup Greenpeace Indonesia turun ke jalan pada Kamis (19/6). Mereka menggelar aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta untuk menolak genosida yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Gaza, Palestina.
Aksi bertajuk “Stop Genocide, Peace Now” itu menjadi bentuk solidaritas terhadap krisis kemanusiaan yang disebut sebagai salah satu tragedi terparah di abad ini.
Leonard Simanjuntak, Kepala Greenpeace Indonesia, menyebut pemilihan lokasi di Kedubes AS bukan tanpa alasan. Menurutnya, Amerika Serikat merupakan sekutu utama Israel, baik secara politik, militer, maupun diplomasi.
Baca juga : Penangkapan Tersangka Demo May Day Bermasalah, TAUD Laporkan Anggota Polres Jakpus dan Polda Metro ke Propam
“Seruan ini menjadi bagian dari gelombang suara global yang menuntut perdamaian dan perlindungan hak asasi manusia bagi warga sipil di Gaza,” ujar Leonard di lokasi aksi.
Ia menambahkan, selama AS tetap memberikan dukungan tanpa syarat kepada Israel, kekerasan terhadap rakyat Palestina akan terus berlangsung.
Dalam aksinya, Greenpeace menuntut penghentian perang, akses penuh bantuan kemanusiaan, dan perlindungan bagi anak-anak, perempuan, dan warga sipil di Gaza. Leonard menyoroti bagaimana konflik terus memburuk dan menciptakan penderitaan luar biasa.
“Ini seruan dari Jakarta untuk dunia, setop perang sekarang juga, dan wujudkan perdamaian di Gaza. Tidak ada alasan moral atau politik yang bisa membenarkan diamnya kita atas penderitaan warga sipil,” tegasnya.
Baca juga :Polisi Jaga Kondusivitas Saat Bendera Bulan Bintang Berkibar di Demo Banda Aceh
"Dengan aksi ini, Greenpeace Indonesia menyerukan secara langsung kepada pemerintah AS untuk menggunakan pengaruhnya demi menghentikan kekejaman genosida Israel, serta membuka jalan perdamaian," imbuhnya.
Lebih dari 55 Ribu Tewas, Setengah Juta Warga Terancam Kelaparan
Leonard memaparkan data Kementerian Kesehatan Palestina per 9 Juni 2025 yang mencatat lebih dari 55.000 orang tewas dan hampir 130.000 luka-luka sejak Israel menggempur Gaza pada Oktober 2023. Data PBB bahkan menyebut 90% warga Gaza telah mengungsi, dan lebih dari 500.000 orang menghadapi kelaparan akut.
“Kami juga mendesak pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif lagi sebagai pengamat di G7 dan anggota G20 untuk menyuarakan dengan keras supaya Genosida ini diberhentikan,” pungkas Leonard.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini