Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut Berakhir Damai, Bobby Nasution Minta Laporan Penghina Istri dan Mertua Dihentikan
By Shandi March
18 Jun 2025
.png)
Bobby Nasution Minta Laporan Penghina Istri dan Mertuanya Dihentikan. (Biro Pers & Sekretariat Presiden)
LBJ – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, secara tegas meminta penghentian laporan terhadap seorang pria yang diduga menghina istrinya, Kahiyang Ayu, dan mertuanya, Jokowi, melalui sebuah video di media sosial. Hinaan tersebut muncul terkait polemik kepemilikan empat pulau yang sempat memicu ketegangan antara Aceh dan Sumatera Utara. Permintaan ini disampaikan Bobby setelah masalah batas wilayah tersebut mencapai titik terang.
Bobby Nasution mengumumkan permintaan penghentian laporan itu dalam konferensi pers bersama Gubernur Aceh dan Menteri Dalam Negeri, yang disiarkan oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (17/6).
"Atas nama Gubernur Sumatera Utara, saya minta laporan terhadap masyarakat Aceh atau yang berkaitan dengan itu agar dihentikan," kata Bobby.
Bobby menegaskan bahwa masalah empat pulau itu kini telah diselesaikan secara baik demi menjaga persatuan antarwilayah. Ia menekankan pentingnya tidak terpancing oleh narasi yang dapat memecah belah masyarakat, mengingat Aceh adalah tetangga terdekat Sumatera Utara.
Baca juga : Presiden Prabowo Akan Turun Tangan Selesaikan Polemik 4 Pulau Aceh dan Sumut dengan Dialog
"Ini bukan hanya soal Aceh dan Sumut, tapi soal persatuan bangsa dan negara. Jangan sampai terpancing isu yang menyudutkan pihak mana pun," paparnya, menggarisbawahi urgensi persatuan nasional.
Mengenai status empat pulau yang sebelumnya menjadi inti polemik, Bobby Nasution menjelaskan bahwa berdasarkan dokumen serta peta topografi tahun 1978, pulau-pulau tersebut secara sah termasuk dalam wilayah Aceh. Ia dan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), bahkan telah membubuhkan tanda tangan pada surat resmi batas wilayah, menegaskan kesepakatan final ini.
"Empat pulau yang selama ini dipersoalkan, berdasarkan sejarah dan dokumen, masuk ke wilayah Aceh. Dasarnya adalah peta topografi 1978 yang digunakan sejak tahun 1992," jelasnya.
Baca juga :Muzakir Manaf Blak-blakan Akui Perebutan 4 Pulau Aceh Singkil Gegara Potensi Migas Setara Andaman
Bobby juga menyebutkan bahwa pada masa awal penetapan peta tersebut, dirinya bahkan belum menjabat sebagai pejabat publik. Ia menyoroti rentang waktu yang panjang sejak peta tersebut ditetapkan hingga penandatanganan resmi di masa jabatannya.
"Pada 1992 saya baru berusia satu tahun, tahun 2008 saya masih SMA, 2017 belum menjabat apa-apa, dan baru di tahun 2025 ini saya menandatangani sebagai Gubernur Sumatera Utara bahwa empat pulau itu resmi masuk wilayah Aceh," ujarnya.
Bobby juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas dukungan dalam penyelesaian persoalan batas wilayah tersebut dengan bijak.
"Terima kasih atas dukungan Presiden dan seluruh pihak. Persoalan ini bisa kita selesaikan dengan baik, bijaksana, dan cepat," tutup Bobby, menandai berakhirnya polemik yang panjang.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini