Gelombang Protes Guncang AS: Kebijakan Trump Picu Kerusuhan dan Penyesalan Elon Musk
By Shandi March
12 Jun 2025
.png)
Meski sudah turun 2000 Tentara Garda Nasional, atas perintah langsung dari Trump, Los Angeles tetap tak terkendali. (X@Ben3atha)
LBJ – Demonstrasi menentang kebijakan Presiden Donald Trump kian meluas dan berujung pada kerusuhan di berbagai negara bagian. Bersamaan dengan memanasnya situasi domestik, pengakuan penyesalan dari taipan teknologi Elon Musk atas kritiknya terhadap Trump juga menjadi sorotan global.
Gelombang protes menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump menyebar ke seluruh penjuru Amerika Serikat. Kota-kota besar seperti Seattle, Austin, New York, hingga ibu kota Washington D.C. kini diliputi ketegangan. Ribuan warga turun ke jalan, menyuarakan desakan agar otoritas segera membebaskan imigran serta para demonstran yang ditahan.
Dilansir dari Associated Press (AP), pada Selasa (10/6), sekitar 50 anggota Students for a Democratic Society Universitas Washington telah berkumpul di luar pengadilan imigrasi di Seattle, negara bagian Washington. Mereka secara aktif menyuarakan penolakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak manusiawi.
Baca juga : Demo Imigran Memanas, Trump Kirim 700 Marinir ke Los Angeles
Namun, demonstrasi tidak hanya berlangsung damai. Kerusuhan menyertai di beberapa titik. Di Los Angeles, California, Kepolisian Los Angeles (LAPD) bahkan menemukan satu mayat di lokasi penjarahan sejumlah toko pada Selasa (10/6) malam waktu setempat. Penjarahan ini merupakan buntut dari kerusuhan demonstrasi menolak kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump. Media lokal KTLA melaporkan bahwa mayat tersebut ditemukan di West 3rd Street and Broadway pada pukul 01.30 waktu setempat, menjadi bukti nyata betapa eskalasi protes telah mencapai titik berbahaya.
Elon Musk Akui "Kebangetan" Serang Trump
Di tengah kancah politik yang memanas, sebuah pengakuan mengejutkan datang dari salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi, Elon Musk. Taipan di balik Tesla dan X (sebelumnya Twitter) itu secara terbuka menyatakan penyesalannya karena telah melontarkan kritik pedas terhadap Presiden AS Donald Trump.
"Saya menyesali sejumlah unggahan tentang Presiden Donald Trump pekan lalu. Saya 'kebangetan'," ujar Elon di akun pribadi X miliknya pada Rabu (11/6) waktu setempat.
Baca juga : Fakta Terbaru Demo Imigrasi LA: Pasukan Elite Turun, Newsom Lawan Trump
Pernyataan ini sontak menjadi perbincangan, mengingat Musk seringkali dikenal dengan kicauan-kicauan kontroversialnya yang tanpa tedeng aling-aling. Pengakuannya mengindikasikan adanya pertimbangan ulang atau mungkin tekanan tertentu yang membuatnya menarik kembali kritik yang sempat dilontarkan.
Kombinasi antara meluasnya demonstrasi yang berujung kerusuhan dan pengakuan mengejutkan dari seorang tokoh seperti Elon Musk, menunjukkan dinamika politik Amerika Serikat yang semakin kompleks dan penuh gejolak di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Masyarakat dan pengamat kini terus memantau perkembangan situasi ini, sembari mempertanyakan bagaimana kebijakan imigrasi akan terus memengaruhi stabilitas sosial dan politik di negara adidaya tersebut.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini