×
image

Ramai Nama Gus Fahrur Jadi Komisaris Tambang Nikel Raja Ampat, Ini Klarifikasi dan Profil Lengkapnya

  • image
  • By Shandi March

  • 09 Jun 2025

Ahmad Fahrur Rozi, Ketua PBNU yang menjabat sebagai Komisaris PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. (Instagram @gus_fahrur)

Ahmad Fahrur Rozi, Ketua PBNU yang menjabat sebagai Komisaris PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat. (Instagram @gus_fahrur)


LBJ - Sosok Ahmad Fahrur Rozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur tiba-tiba menjadi perbincangan hangat publik. Namanya mencuat setelah tercatat sebagai Komisaris PT Gag Nikel, perusahaan tambang yang beroperasi di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Isu ini mengemuka di tengah viralnya kampanye lingkungan bertajuk #SaveRajaAmpat yang menyoroti aktivitas tambang nikel di wilayah yang dikenal akan kekayaan hayati dan pesonanya.

Menanggapi polemik yang berkembang, Gus Fahrur langsung angkat bicara. Ia menyebut bahwa foto-foto yang tersebar luas di media sosial—yang memperlihatkan aktivitas tambang bersebelahan dengan destinasi wisata ikonik seperti Piaynemo—merupakan hasil manipulasi visual.

"Belakangan ini viral kampanye #SaveRajaAmpat dari Greenpeace yang menampilkan keindahan Piaynemo berdampingan dengan foto dan video tambang nikel di Pulau Gag. Selain itu, banyak foto hasil editan AI juga beredar luas," ujar Gus Fahrur melalui unggahan di Instagram @gus_fahrur, dikutip redaksi LBJ.

Baca juga : Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Diculik: Terakhir Terlihat Bersama Tiga Pria Misterius

Lebih lanjut, Gus Fahrur menjelaskan bahwa Pulau Gag berjarak sekitar 40 kilometer dari Piaynemo. Pulau tersebut bukanlah kawasan wisata, melainkan wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang telah berlaku sejak 1998 dan ditetapkan sebagai IUP (Izin Usaha Pertambangan) pada 2017.

Menurutnya, publik harus mengedepankan data faktual dalam menyampaikan kritik terhadap isu lingkungan. Ia juga mengingatkan bahwa narasi keliru dapat disalahgunakan untuk kepentingan politik tertentu, termasuk memantik sentimen separatisme.

"Ini bukan soal pro atau kontra, tapi soal tanggung jawab menyebarkan informasi akurat. Narasi menyesatkan bisa merusak kepercayaan publik dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk agenda lain, termasuk narasi separatis untuk 'memerdekakan Papua'. Isu lingkungan tetap penting, tapi harus disampaikan dengan jujur. Mari kita kawal dan lindungi Raja Ampat dengan menyebarkan fakta, bukan narasi menyesatkan dan manipulasi," tutup Gus Fahrur.

Siapa Ahmad Fahrur Rozi?

Gus Fahrur bukan sosok baru di dunia keagamaan dan sosial. Ia menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga : Video Sadis Anjing Dikuliti Hidup-Hidup Viral, Polisi Didesak Bertindak

Lahir di Bululawang, Malang, pada 30 November 1971, Gus Fahrur tumbuh dalam lingkungan pesantren yang kuat. Ia dibesarkan oleh kakeknya KH. Anwar Nur, pendiri Pesantren Annur Bululawang, dan ayahnya KH. Burhanuddin Hamid.

Kiprah keulamaannya sudah terlihat sejak muda. Ia pernah menjadi Sekretaris Bahtsul Masail di Lirboyo dan PCNU Kabupaten Malang. Kariernya terus menanjak hingga menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pondok Pesantren NU se-Indonesia selama dua periode (1999–2010), sebelum akhirnya menduduki jabatan strategis di PBNU periode 2022–2027.

Tak hanya aktif secara organisasi, Gus Fahrur juga menempuh pendidikan tinggi. Ia menyelesaikan S1 di UNIRA Malang, S2 di UNISMA Malang, dan kini tengah menempuh program doktoral bidang ilmu sosial di Universitas Merdeka Malang.

Keterlibatan tokoh agama dalam dunia korporasi, apalagi menyangkut sektor pertambangan, tentu menjadi sorotan. Terlebih, aktivitas tambang nikel di Papua kerap dikritisi dari sisi ekologi dan dampak terhadap masyarakat adat. Karena itu, klarifikasi langsung dari Gus Fahrur menjadi penting untuk menjaga akurasi informasi.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post