LBJ - Upaya pemerintah Kota Bandung menerapkan jam malam bagi pelajar pada Senin (2/6), tampaknya belum membuahkan hasil. Di hari pertama pemberlakuan aturan ini, banyak remaja usia sekolah masih terlihat berkeliaran di berbagai titik keramaian setelah pukul 21.00 WIB, terutama di kawasan populer seperti Braga dan Asia Afrika.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, mengakui tantangan di awal implementasi ini. Ia menyatakan pihaknya akan menggencarkan sosialisasi jam malam pelajar untuk meningkatkan kepatuhan.

"Ini kan baru awal, tapi seiring waktu dan gencarnya petugas mensosialisasikan terkait pemberlakuan jam malam ditambah sosialisasi di sekolahnya masing-masing, mudah-mudahan bisa berkurang dan berujung pada kepatuhan," kata Rasdian saat dihubungi pada Selasa, (3/6).

Rasdian menambahkan, Satpol PP dan kepolisian dari Polrestabes Kota Bandung akan menggelar apel bersama pada malam hari untuk mempersiapkan pengawasan yang lebih ketat.

Baca juga : Wali Kota Bandung Dukung Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam Pelajar dan Gencarkan Razia Miras

"Nanti malam jam 20.00 WIB Satpol PP akan apel di Polrestabes untuk bersama-sama melaksanakan pengawasan jam malam," ujarnya.

Namun, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan belum memberikan respons untuk evaluasi hari pertama ini.

Disdik Jabar Klaim Sudah Sosialisasi

Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat mengaku telah menyosialisasikan penerapan jam malam bagi pelajar secara serentak di 13 Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Sosialisasi ini dilakukan pada Minggu, 1 Juni 2025, sehari sebelum jam malam diberlakukan.

"Tim yang terlibat adalah Satpol PP, Kodim, Polres, Kepala dan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten, Kota, dan Provinsi, 13 Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah, MKKS, FKKS, satgas pelajar, dewan pendidikan, camat, serta kepala desa," tutur Kepala Dinas Pendidikan Jabar Purwanto, dalam rilis yang diterima wartawan pada Senin, 2 Juni 2025 malam.

Baca juga : Dedi Mulyadi Berlakukan Jam Malam Siswa Pukul 21.00-04.00 WIB

Menurut Purwanto, dalam sosialisasi tersebut, beberapa kepala daerah bahkan langsung turun tangan ikut menyosialisasikan jam malam pelajar.

"Titik-titik lokasi atau tempat-tempat keramaian yang didatangi adalah yang biasa ditempati oleh pelajar," ungkapnya.

Meski demikian, Purwanto juga mengingatkan bahwa sosialisasi dan pengawasan jam malam bagi peserta didik ini masih memerlukan sistem pendukung yang lebih efektif. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada konsistensi pengawasan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan masyarakat.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini